"Suatu kehormatan bagi saya untuk menyampaikan kata penutup Bali Democracy Forum ke 14. Izinkan saya untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan saya kepada semua pembicara dan peserta atas kontribusi aktif Anda yang berharga. Saya percaya bahwa kami memiliki diskusi yang bermanfaat dan konstruktif di forum hari ini," kata Mahendra saat menutup BDF 2021 di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).
"Kami telah mendengar pendapat, wawasan, dan rekomendasi dari pemerintah dan berbagai elemen masyarakat, khususnya masyarakat sipil, media, mahasiswa, pemuda, dan sektor swasta," lanjutnya.
Baca Juga:
Dispar Optimis 238 Desa Wisata Bali Semakin Dilirik oleh Turis
Mahendra lalu menjelaskan soal kesetaraan demi mencapai proses pemulihan. Dia menekankan soal akses vaksin untuk memerangi pandemi COVID-19.
"Kesetaraan pertama adalah keharusan untuk proses pemulihan, kita harus mendorong semua elemen masyarakat untuk bekerja sama dengan menjunjung tinggi norma dan nilai demokrasi dalam mengatasi dampak buruk pandemi COVID-19. Yang paling penting adalah memastikan akses yang sama ke vaksin untuk memerangi pandemi dengan gerbang vaksinasi global yang terus berkembang," ucapnya.
Lebih lanjut, Mahendra menyampaikan COVID-19 telah memberikan pelajaran yang sangat baik bagi pemulihan. Menurutnya, pemulihan dari pandemi harus didasari pada prinsip kemanusiaan.
Baca Juga:
Diplot Jadi Ikon Wisata Unggulan Bali, Sanur Dipermak Habis
"Berbagai upaya penanggulangan COVID-19 memberikan pelajaran yang sangat baik dan rendah hati bahwa pemulihan harus didasarkan pada prinsip kemanusiaan yang menekankan kebijakan inklusif yang melibatkan semua orang dan bermanfaat bagi semua," tuturnya.
Untuk diketahui, Bali Democracy Forum merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Tahun ini, Bali Democracy Forum diikuti 335 peserta dari 95 negara serta 18 pejabat setingkat menteri.