Akan tetapi, prediksi curah hujan yang tidak lebih tinggi dibandingkan tahun lalu ini bukan berarti tidak ada potensi kondisi cuaca ekstrem terjadi.
"Prediksi kami (curah hujan) tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu," kata dia.
Baca Juga:
BMKG Wanti-wanti Potensi Bencana Hidrometeorologi di Masa Transisi Kemarau
"Tapi sangat mungkin terjadi kondisi ekstrem individual yang lebat dari tahun lalu, terutama event-event (peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem atau hujan lebat) yang skalanya kecil," imbuhnya.
Adapun wilayah yang diprakirakan akan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2022 yakni sebagai berikut:
Sebagian wilayah Sumatera bagian selatan
Seluruh wilayah di Pulau Jawa
Seluruh wilayah di Pulau Bali
Seluruh wilayah di Nusa Tenggara Barat
Seluruh wilayah di Nusa Tenggara Timur
Sebagian Kalimantan Selatan
Beberapa wilayah di Pulau Sulawesi
Dengan kondisi puncak musim hujan saat ini, Supari mengingatkan agar masyarakat tetap tenang tetapi harus meningkatkan kewaspadaan serta melakukan mitigasi sebagai bentuk antisipasi dari potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.
Baca Juga:
Sirkulasi Siklonik di Laut Cina Selatan, BMKG: 8 Provinsi Siaga Bencana
"Waspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor," tegasnya.
Selain banjir dan tanah longsor, waspada juga risiko potensi bencana banjir rob, jalan licin dan berlubang, tanah atau jembatan ambles, pohon tumbang, angin kencang, dan lain sebagainya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.