WahanaNews.co | Memasuki puncak musim hujan, banjir melanda sejumlah wilayah di tanah air. Pekan ini saja, banyak wilayah yang kerap dilanda banjir, beberapa di antaranya tersebar di Jakarta, Palembang, dan Jember.
Sementara banjir Jakarta sendiri, sudah terjadi sejak Selasa (18/1/2022). Banjir tidak kunjung surut dan justru meluas pada Rabu (19/1/2022).
Baca Juga:
BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran
Berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada pukul 12.00 WIB kemarin, ada sekitar 93 RT yang terendam banjir dengan ketinggian air 40-100 cm.
Bahkan, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Moh Insaf mengatakan, sampai pukul 15.00 WIB kemarin, ada penambahan titik banjir di Jakarta menjadi 102 RT.
Meskipun tidak menelan korban jiwa, tetapi banjir Jakarta telah mengganggu aktivitas masyarakat dan membuat ribuan warga harus mengungsi sementara.
Baca Juga:
BMKG Wanti-wanti Potensi Bencana Hidrometeorologi di Masa Transisi Kemarau
Selain Jakarta, banjir juga kerap terjadi di Palembang.
Apalagi ketika terjadi hujan lebat atau hujan turun dengan intensitas sedang dalam durasi yang cukup lama, maka beberapa kawasan permukiman warga hingga jalanan protokol ibu kota akan tergenang air, sehingga membutuhkan waktu beberapa jam sampai air surut kembali.
Banjir tak hanya terjadi di Jakarta, memasuki puncak musim hujan ini banjir juga melanda masyarakat di Kabupaten Jember.
Hujan deras pada Senin (17/1/2022) juga menyebabkan puluhan rumah milik 45 kepala keluarga di Kecamatan Patrang dan Kaliwater, Jember, terendam banjir.
Sama halnya dengan kondisi banjir di Jakarta, banjir di Jember juga tidak ada korban jiwa tetapi masyarakat yang rumahnya terendam harus terpaksa mengungsi. Serta, beberapa fasilitas publik juga ikut terdampak.
Sebagian besar banjir yang terjadi di sejumlah daerah itu dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dan terjadi hampir setiap hari.
Lantas, apakah banjir di banyak daerah ini pertanda sudah puncak musim hujan, dan kapan berakhirnya?
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supari mengatakan, saat ini memang sebagian besar wilayah Indonesia berada di periode puncak musim hujan.
"Memang sebagian sedang dan masih akan mengalami puncak musim hujan," kata Supari, dikutip Jumat (21/1).
Namun, meskipun sudah memasuki puncak musim hujan dan banjir telah terjadi di banyak wilayah saat ini.
Supari menjelaskan bahwa, sebenarnya BMKG memprediksikan curah hujan pada periode puncak musim hujan tahun 2022 ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.
Akan tetapi, prediksi curah hujan yang tidak lebih tinggi dibandingkan tahun lalu ini bukan berarti tidak ada potensi kondisi cuaca ekstrem terjadi.
"Prediksi kami (curah hujan) tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu," kata dia.
"Tapi sangat mungkin terjadi kondisi ekstrem individual yang lebat dari tahun lalu, terutama event-event (peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem atau hujan lebat) yang skalanya kecil," imbuhnya.
Adapun wilayah yang diprakirakan akan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2022 yakni sebagai berikut:
Sebagian wilayah Sumatera bagian selatan
Seluruh wilayah di Pulau Jawa
Seluruh wilayah di Pulau Bali
Seluruh wilayah di Nusa Tenggara Barat
Seluruh wilayah di Nusa Tenggara Timur
Sebagian Kalimantan Selatan
Beberapa wilayah di Pulau Sulawesi
Dengan kondisi puncak musim hujan saat ini, Supari mengingatkan agar masyarakat tetap tenang tetapi harus meningkatkan kewaspadaan serta melakukan mitigasi sebagai bentuk antisipasi dari potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.
"Waspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor," tegasnya.
Selain banjir dan tanah longsor, waspada juga risiko potensi bencana banjir rob, jalan licin dan berlubang, tanah atau jembatan ambles, pohon tumbang, angin kencang, dan lain sebagainya. [qnt]