WahanaNews.co | Physical touch adalah salah satu love language yang mengutamakan keterlibatan fisik dalam mengekspresikan kasih sayang.
Melalui berbagai perlakuan seperti sentuhan fisik, ikatan atau hubungan cinta dengan pasangan akan lebih terbangun.
Baca Juga:
NIK KTP Dicatut Dukung Dharma-Kun, Warga Jakarta Marah: Ini Lancang
Tapi bagaimana jika kita punya kesamaan love language physical touch dengan pasangan? Apakah keduanya bisa menjadi pasangan serasi dan dapat saling melengkapi?
Kecocokan pasangan dengan love language physical touch Stephanie Camins, seorang konselor hubungan berlisensi yang berbasis di AS mengatakan ada sejumlah keuntungan jika pasangan memiliki kesamaan terkait bahasa cinta.
Terlebih untuk love language physical touch, bahasa cinta ini cenderung memiliki ketertarikan fisik dan chemistry yang hebat satu sama lain. Bahkan hal ini bisa mempermudah mereka untuk saling mengungkapkan kasih sayang dan menciptakan keintiman dalam hubungan.
Baca Juga:
7 Tanda Pasangan Sudah Tak Percaya Padamu
Namun selain lebih mudah dalam mengekspresikan kasih sayang, apakah kesamaan love language physical touch ini bisa menciptakan hubungan yang langgeng dan bahagia?
Melansir dari laman Bustle, coba kita lihat kecocokan dari kesamaan love language yang satu ini.
1. Kecocokan dari segi emosional Menurut Camins, kesamaan love language sentuhan fisik ini bisa menciptakan hubungan emosional yang lebih intim.
Masing-masing pasangan dapat saling menghargai bahwa sentuhan dapat memperkuat hubungan, mulai dari komunikasi, ekspresi bahasa cinta, kebutuhan hingga memenuhi kebutuhan emosional masing-masing pasangan.
Misalnya dengan perlakuan seperti menggenggam tangan pasangan sambil memberi tahunya bagaimana perasaan kita, maka pesan yang akan disampaikan akan lebih mudah diterima olehnya.
2. Komunikasi jadi lebih mengalir Komunikasi merupakan satu hal penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan langgeng.
Pasangan yang memiliki kesamaan love language seperti physical touch sama-sama memiliki keunggulan dalam hal berkomunikasi.
Bahkan alur komunikasi mereka jauh lebih mudah dan lebih mengalir, sehingga dapat meminimalisir konflik yang terjadi dalam hubungan.
3. Lebih mudah berempati
Kesamaan bahasa cinta juga berpengaruh pada tingkat kenyamanan satu sama lain. Terutama pada physical touch, masing-masing pasangan lebih mudah berempati dan mengekspresikan kebutuhan hingga berempati.
Mereka akan lebih mudah memahami kebutuhan masing-masing untuk merasa aman dan nyaman. Meski terkadang mereka kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, namun dengan sentuhan semua itu bisa tercurahkan dengan baik.
4. Potensi masalah yang mungkin muncul Meski banyak kecocokan di antara keduanya, tapi bukan berarti tidak ada potensi masalah dari kesamaan love language physical touch.
Kata Camins, jika mereka terlibat konflik, kemungkinan yang akan terjadi adalah berhenti menyentuh satu sama lain. Kondisi ini bisa memperburuk situasi dan membuat masing-masing pasangan merasa kesepian.
"Sulit bagi mereka merasakan saling terhubung jika salah satunya enggan menyentuh atau mengabaikan pasangannya saat sedang marah," kata Stephanie Camins.
Maka dari itu, untuk menciptakan hubungan yang harmonis, mereka harus bisa saling memahami kebutuhan dan melepaskan ego masing-masing.
5. Kecocokan secara keseluruhan
Menurut Camins, kesamaan bahasa cinta physical touch ini bisa dikatakan sebagai pasangan yang paling ideal.
Ada begitu banyak kecocokan yang saling menguntungkan bagi masing-masing pasangan jika memahami kebutuhan satu sama lain. Terutama dalam hal emosional, keintiman, hubungan seksual hingga menciptakan hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang.
Sebab, ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan pasangan untuk membuat mereka saling terhubung, merasa saling mencintai dan dicintai. [rna]