Memiliki Arti Bagi Budaya
Asia Timur
Diperkirakan bebek Mandarin pertama kali muncul pada zaman
Konfusius (551 SM �" 479 SM). Fakta itu diketahui setelah bebek disebut dalam
sebuah lagu. Hewan juga penting dalam kepercayaan Budha yang melambangkan sifat
welas asih dan kesetiaan pernikahan.
Baca Juga:
Diva Hongkong Coco Lee Meninggal Dunia, Diduga Bunuh Diri Karena Depresi
Sebuah legenda di Jepang menyebutkan bebek Mandarin jantan
dan betina mungkin akan terpisahkan secara supranatural. Tetapi, keduanya
dipersatukan kembali setelah berubah menjadi sosok manusia.
Bebek Mandarin jantan sangat mudah diidentifikasi. Jantan
memiliki bulu cantik yang lebih bervariasi, seperti berwarna oranye, hijau,
putih, biru, dan hitam. Tetapi beberapa jantan ditemukan berwarna abu-abu
standar saat tidak musim kawin.
Bebek mandarin betina tidak terlalu menonjol, dan seringkali
sulit untuk membedakannya dari betina asli dan yang berkerabat. Bebek Mandarin
betina berwarna abu-abu cenderung memiliki ujung pucat pada paruh dan garis di
belakang mata.
Baca Juga:
Ditinggal Penduduk Usai 3 Kali Diguncang Gempa, Ini 4 Fakta Antakya yang Jadi 'Kota Hantu'
Ritual Kawin yang Unik
Bulu yang cantik pada jantan diduga menjadi senjata untuk
menarik hati kaum betina. Ketika dua sejoli sedang jatuh cinta, hewan akan
bersolek dan mengeluarkan suara yang dideskripsikan oleh sebagian peneliti
sebagai "bersin setengah tertekan". Bebek diketahui lebih banyak tak
mengeluarkan suara saat tidak sedang genit dengan pasangan.