WahanaNews.co | Aplikasi pupuk kimia dalam jangka waktu panjang di sawah menyebabkan kadar tanahmenjadi asam. Tingkat keasaman atau pH tanah pun akan menjadi kecil dan hal ini sudah pasti tidak akan baik bagi tanaman.
Selain pertumbuhan yang kurang baik, hasilnya pun akan dirasa tidak optimal.
Baca Juga:
Laksanakan Pengabdian Masyarakat, Dosen & Mahasiswa Universitas Bengkulu Ajak Masyarakat Tanam Cabai Organik.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, padi sawah membutuhkan pH tanah sekitar yang netral, tetapi masih dapat bertoleransi antara 5 sampai 7, tergantung varietas.
Pemberian kapur dolomit yang tepat pada saat pengolahan tanah sangat bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah.
Pupuk dolomit adalah pupuk dengan kandungan hara kalsium (CaO) dan magnesium yang berfungsi untuk menetralkan keasaman tanah atau menaikkan pH tanah dan menetralisir reaksi tanah asam.
Baca Juga:
Anggota DPR Provinsi Papua Barat Fachry Tura Berkomitmen Mendukung Mahasiswa dalam Menciptakan Lahan Pertanian Lokal di Fakfak
Pengapuran akan menaikan pH tanah dari bereaksi masam menjadi netral, yakni sekitar 6,5. Tanah yang asam dapat mempengaruhi produktivitas tanah dan tanaman.
Secara garis besar, tanaman memerlukan dua jenis unsur hara, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Dua di antara unsur hara makro adalah Ca (kalsium) dan Mg (magnesium), yang keduanya terdapat pada pupuk dolomit.
Fungsi dan manfaat kapur dolomit