WahanaNews.co | Aplikasi pupuk kimia dalam jangka waktu panjang di sawah menyebabkan kadar tanahmenjadi asam. Tingkat keasaman atau pH tanah pun akan menjadi kecil dan hal ini sudah pasti tidak akan baik bagi tanaman.
Selain pertumbuhan yang kurang baik, hasilnya pun akan dirasa tidak optimal.
Baca Juga:
Panen dan Tanam Padi Bersama, Dorong Ketahanan Pangan Nasional di Merauke
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, padi sawah membutuhkan pH tanah sekitar yang netral, tetapi masih dapat bertoleransi antara 5 sampai 7, tergantung varietas.
Pemberian kapur dolomit yang tepat pada saat pengolahan tanah sangat bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah.
Pupuk dolomit adalah pupuk dengan kandungan hara kalsium (CaO) dan magnesium yang berfungsi untuk menetralkan keasaman tanah atau menaikkan pH tanah dan menetralisir reaksi tanah asam.
Baca Juga:
Kementan Ajak Petani Tanam Padi Serempak pada Oktober 2024
Pengapuran akan menaikan pH tanah dari bereaksi masam menjadi netral, yakni sekitar 6,5. Tanah yang asam dapat mempengaruhi produktivitas tanah dan tanaman.
Secara garis besar, tanaman memerlukan dua jenis unsur hara, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Dua di antara unsur hara makro adalah Ca (kalsium) dan Mg (magnesium), yang keduanya terdapat pada pupuk dolomit.
Fungsi dan manfaat kapur dolomit
Berikut beberapa fungsi dan manfaat kapur dolomit untuk lahan sawah.
-Menetralkan keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman.
-Menetralkan kejenuhan zat-zat yang meracuni tanah jika zat tersebut berlebihan, seperti Al (Alumunium) Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
-Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyerapan unsur hara yang sudah ada di dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik ataupun dari pemberian pupuk an organik seperti urea, TSP dan KCl.
-Menjaga tingkat ketersediaan untur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman.
-Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah, sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan menjadikan akar bebas bergerak menyerap unsur hara dari tanah.
-Menjadi aktivator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat.
-Membantu translokasi pati dan distribusi phospor dida;lam tubuh tanaman.
-Menjadi unsur pembentuk warna daun (klorofil) sehingga tercipta hijau daun yang sempurna.
-Sebagai cara sanitasi untuk menekan pertumbuhan hama dan penyakit.
Keuntungan pemberian kapur dolomit
Ada beberapa keuntungan pemberian kapur dolomit pada tanah yang asam, antara lain struktur tanah akan menjadi lebih baik dan mikroorganisme akan menjadi lebih aktif sehingga pelapukan bahan organik menjadi lebih cepat.
Selain itu, kadar zat yang bersifat racun akan berkurang dan penggunaan pupuk menjadi lebih efektif.
Cara menggunakan kapur dolomit untuk tanah sawah
Untuk pH tanah yang sangat asam, sebaiknya pemberian dolomit dilakukan secara bertahap. Pasalnya, kenaikan secara mendadak akan membuat tanaman kesulitan menyesuaikan diri.
Untuk meningkatkan pH tanah asam 1 poin, maka dibutuhkan 2 ton kapur dolomit per hektar. Jadi, misalnya pH tanah ingin dinaikkan dari pH 3 menjadi pH 6, diperlukan kapur dolomit sebanyak (6-3) x 2 ton per hektar = 6 ton per hektar.
Pemberian kapur dolomit dilakukan saat kondisi air macak-macak. Aliran air irigasi dihentikan terlebih dahulu selama aplikasi dolomit selama satu atau dua hari.
Tujuannya adalah agar dolomit tidak hanyut terbawa arus. Dengan aplikasi pemberian kapur yang tepat pada saat pengolahan tanah sangat bermanfaat untuk mencegah dan memperbaiki meningkatnya kadar keasaman pada tanah.
Hal tersebut dapat mempengaruhi baik jangka pendek, jangka panjang dan produktivitas tanaman. [rna]