WahanaNews.co | Viral
di medsos jejak digital yang memperlihatkan keakraban Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Leon Alvinda Putra dengan aktivis HAM
Veronica Koman.
Baca Juga:
Polisi Beberkan Hasil Labfor Peledak di Rumah Ortu Veronica Koman
Dalam tangkapan layar, tampak Leon dan Veronica saling dukung
dan memberikan apresiasi.
Veronica Koman menuliskan rasa terimakasihnya ke BEM UI.
"Terima kasih kepada seluruh BEM yang telah bersolidaritas,
terutama BEMUI_Official yang telah berani pasang badan di awal," cuit Vero.
Baca Juga:
Grab Bantah Mitranya Terlibat Meneror Ortu Veronica Koman
Kemudian, Leon Alvinda Putra juga menyampaikan terima kasih
kepada Veronica lantaran sudah menularkan keberanian kepadanya.
"Seperti yang kak Vero pernah sampaikan, keberanian itu
menular! Thank you juga kak karena sudah menularkan keberaniannya," tulis Leon.
Akun Twitter ChusnulCh_ menuliskan: "Kadrun mah ga jauh-jauh
temannya, kalo ga ormas anti Pancasila ya para pengkhianat bangsa yang rela
menjual bangsanya sendiri demi kepentingan pribadi seperti Vero," cuitnya,
seperti dilihat dalam akun Twitternya.
Diketahui sebelumnya, BEM UI pada Sabtu, 26 Juni 2021,
melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo melalui akun Twitter resmi
@BEMUI_Official.
Dalam unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Joko
Widodo sebagai "The King of Lip Service". Kritik serupa sebelumnya
pernah juga diterima Presiden dari sejumlah kalangan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai kritik yang dilontarkan
BEM UI merupakan bentuk ekspresi mahasiswa yang diperbolehkan di negara
demokrasi seperti Indonesia.
"Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini
negara demokrasi jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu
menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ujar Presiden saat memberikan
keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juni 2021.
Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa bangsa Indonesia
memiliki budaya tata krama dan sopan santun.
Karena itu, Jokowi pun memandang kritikan dari mahasiswa
sebagai suatu hal yang biasa.
"Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan
pendapat, tapi yang saat ini penting kita semuanya bersama-sama fokus untuk
penanganan pandemi Covid-19," ungkapnya. [dhn]