WahanaNew.co | Setiap orangtua tentunya mengharapkan anaknya sukses di masa depan. Dorongan ini membuat orangtua melakukan apa saja supaya anak bisa berprestasi di sekolah.
Namun dalam mengukur kesuksesan anak, IQ bukanlah satu-satunya. Faktanya, skor IQ juga bukan penentu utama kesuksesan seseorang.
Baca Juga:
Orangtua, Begini 5 Cara Membantu Anak Sukses di Sekolah
Studi yang dilakukan psikolog anak, Michele Borba menyebutkan bahwa faktor yang bisa menentukan kesuksesan anak adalah sebuah skill yang bisa diajarkan sejak dini oleh orang tua.
Dan skill penting itu adalah ketekunan dan kegigihan.
Berdasarkan penelitian Borba, anak-anak yang memiliki ketekunan dan tidak mudah menyerah memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil baik.
Baca Juga:
Orangtua, Simak Tips Melindungi Anak dari Narkoba
Dengan demikian, anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, walaupun ada banyak kendala dalam prosesnya.
"Saya menemukan bahwa ketekunan adalah soft skill No. 1 yang membedakan anak-anak yang memiliki motivasi tinggi dengan mereka yang mudah menyerah," ujarnya, dilansir dari CNBC, Kamis (23/02/2023).
Bagaimana mengajarkan ketekunan kepada anak sejak dini?
Sebuah studi oleh Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa anak-anak berusia 15 bulan dapat mempelajari ketekunan jika orang tua mereka mencontohkan perilaku tersebut.
Para peneliti menemukan anak-anak yang melihat orang dewasa berjuang untuk mencapai tujuan, berusaha lebih keras menyelesaikan tugas sulit mereka sendiri. Hal itu bila dibandingkan dengan anak-anak yang melihat orang dewasa berhasil dengan mudah.
Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak dapat belajar pentingnya berusaha setelah melihat hanya dua contoh orang dewasa yang berjuang keras.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan orang tua menurut Michele, misalnya tidak memberikan tekanan kepada anak untuk selalu berhasil, selalu mengapresiasi usaha yang dilakukan anak (berfokus pada proses, bukan hasil akhir), beri anak pemahaman bahwa kesuksesan hanya bersifat sementara, dan selalu pahami tingkat kemampuan anak. [ast]