WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tinggi badan bukan hanya soal penampilan fisik, tetapi juga tentang bagaimana dunia mempersepsi seseorang.
Pria bertubuh tinggi sering kali dianggap lebih cerdas, lebih berwibawa, dan lebih mampu memimpin.
Baca Juga:
Tingkatkan Pengetahuan Kader BKB Untuk Turunkan Stunting
Tapi, apakah ini fakta atau hanya bias kognitif? Simak penjelasannya di sini.
Penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung mengasosiasikan tinggi badan dengan kecerdasan dan kompetensi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology menemukan bahwa pria yang lebih tinggi rata-rata memiliki penghasilan lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih pendek.
Baca Juga:
Berikut 10 Istilah AI yang Perlu Anda Ketahui
Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa pria tinggi lebih percaya diri dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang lebih baik.
Selain itu, sebuah meta-analisis dari Universitas Texas menunjukkan bahwa tinggi badan sering kali berhubungan dengan posisi kepemimpinan.
Para peneliti menemukan bahwa dalam dunia politik dan bisnis, individu yang lebih tinggi lebih sering terpilih sebagai pemimpin, bukan karena mereka lebih cerdas, tetapi karena mereka dianggap lebih dominan dan berwibawa.
Hasil penelitian lain dari Universitas Edinburgh yang menganalisis data dari lebih dari 6.800 individu menunjukkan bahwa ada sedikit korelasi antara tinggi badan dan kecerdasan berdasarkan hasil tes IQ.
Meski korelasinya kecil, fakta bahwa orang yang lebih tinggi sering mendapatkan kesempatan lebih besar dalam dunia profesional dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir strategis dan komunikasi yang lebih baik.
Mengapa Pria Tinggi Selalu Lebih Diperhatikan?
Manusia secara naluriah mengaitkan postur tubuh yang tinggi dengan kekuatan dan dominasi.
Efek ini berasal dari evolusi di mana individu yang lebih besar dianggap lebih mampu melindungi kelompoknya.
Sebuah studi dari Universitas Melbourne menemukan bahwa pria yang lebih tinggi sering diberi tanggung jawab lebih besar dalam dunia kerja.
Ini menciptakan efek bola salju—mereka mendapatkan pengalaman lebih awal, meningkatkan keterampilan mereka, dan akhirnya menjadi lebih kompeten.
Budaya pop dan media sering menggambarkan pria tinggi sebagai protagonis, pemimpin, atau sosok yang dominan.
Dari dunia politik hingga dunia hiburan, orang-orang dengan postur tinggi sering diberi peran utama, yang semakin memperkuat persepsi bahwa mereka lebih unggul.
Trik agar Memiliki Postur Tubuh yang Tinggi
Bagi yang ingin meningkatkan postur tubuh atau setidaknya terlihat lebih tinggi, berikut beberapa cara yang bisa dicoba:
• Nutrisi yang Tepat Sejak Dini
Asupan protein, kalsium, dan vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Makanan seperti susu, telur, ikan, dan sayuran hijau bisa membantu perkembangan optimal, terutama pada masa pertumbuhan.
• Olahraga yang Mendukung Pertumbuhan
Beberapa jenis olahraga seperti berenang, basket, dan lompat tali terbukti membantu merangsang hormon pertumbuhan. Latihan peregangan seperti yoga dan pilates juga bisa memperbaiki postur tubuh.
• Memperbaiki Postur Tubuh
Banyak orang terlihat lebih pendek dari seharusnya karena postur yang buruk. Duduk tegak, berdiri dengan bahu terbuka, dan tidur dengan posisi yang benar bisa membuat seseorang tampak lebih tinggi.
• Tidur yang Cukup
Hormon pertumbuhan manusia (HGH) dilepaskan saat tidur. Tidur minimal 7-9 jam setiap malam membantu pertumbuhan optimal, terutama bagi remaja dan anak-anak.
• Pilihan Fashion untuk Terlihat Lebih Tinggi
Jika tinggi badan tidak bisa diubah, cara berpakaian bisa membantu. Mengenakan pakaian dengan warna monokrom, celana high-waisted, dan sepatu dengan sedikit hak bisa menciptakan ilusi tubuh lebih tinggi.
Pertanyaannya sekarang, apakah pria tinggi benar-benar lebih cerdas? Tidak selalu.
Namun, bias sosial yang menghubungkan tinggi badan dengan kecerdasan dan kepemimpinan memberikan mereka keuntungan dalam dunia profesional dan sosial.
Dengan memahami bagaimana persepsi ini bekerja, setiap orang bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan cara mereka membawa diri di depan publik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]