WAHANANEWS.CO, Jakarta – Setiap tahunnya masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan pada 17 Agustus. Tidak hanya upacara bendera, tetapi semarak semangat nasionalisme juga dirayakan melalui perlombaan.
Merayakan 17 Agutus, ada lomba makan kerupuk yang seolah tak pernah absen. Ternyata perlombaan tersebut punya makna perjuangan yang dalam.
Baca Juga:
Gubernur Jambi Ajak Semua Pihak Merawat Sungai Batanghari dari Hulu Hilir
Salah satu perlombaan yang hampir tak pernah absen adalah lomba makan kerupuk. Sekilas lomba ini diadakan hanya sekadar ajang mencari keseruan semata.
Nyatanya lomba makan kerupuk menyimpan nilai-nilai perjuangan para pendahulu pada masa penjajahan. Di balik kerupuk yang terikat dan digantung, ada semangat nasionalisme yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan.
Berikut ini fakta lomba makan kerupuk yang dilansir dari berbagai sumber:
Baca Juga:
Pemkot Jambi Jadikan HUT ke-80 RI Momentum Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Setempat
Asal Usul Kerupuk
Dilansir dari laman Radio Republik Indonesia, (3/12/2024), kerupuk diperkirakan berasal dari dataran Asia. Dalam perjalanan sejarah Nusantara, kerupuk diperkirakan sudah dikonsumsi sejak zaman kerajaan-kerajaan Nusantara kuno di abad ke-9 sampai ke-10.
Bukti kemunculan kerupuk tercatat pada peninggalan Kesultanan Mataram. Kerupuk di Nusantara ada banyak versi dan penyebutannya, tergantung daerah atau wilayah asalnya.