Saat meletakkan pot ke dalam lubang paralon, sebaiknya ujung bawah pot terkena air atau larutan nutrisi yang telah dimasukkan dalam paralon sebelumnya.
Lakukan perawatan dan pemeliharaan media ini dengan baik.
Baca Juga:
Cheri Bayuni Budjang Dukung Penuh KWT Mandiri di Kabupaten HST
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan dan perawatan tanaman ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain:
Penyulaman: Ini dilakukan saat tanaman timun yang sudah ditanam selama kurang lebih 1 minggu tidak dapat tumbuh sempurna atau gagal tumbuh. Dalam hal ini dilakukan penyulaman, yaitu membuat bibit lama yang gagal tumbuh, dan digantikan dengan bibit baru.
Penyiangan: Ini dilakukan untuk membersihkan gulma atau rumput liar yang ikut tumbuh bersama tanaman timun. Adanya gulma dapat menghambat pertumbuhan tanaman timun.
Penyiraman: Proses penyiraman ini dilakukan menggunakan metode tetes. Hal ini boleh dilakukan, boleh juga tidak.
Pemupukan: Proses pemupukan dilakukan dengan menyiramkan pupuk yang sudah dilarutkan dalam air ke dalam pipa paralon atau media apapun yang digunakan.
Pengajiran: Ini dilakukan menggunakan bambu, besi, kayu, atau alumunium dengan panjang 1-2 m, tergantung kebutuhan.
Pengendalian hama dan penyakit: Ini dilakukan dengan penyemprotan fungisida, herbisida, dan insektisida. Pastikan bahan-bahan yang digunakan adalah bahan organik.
Baca Juga:
Masyarakat Penajam Paser Utara Diharap Tanam Cabai untuk Redam Inflasi
Pemanenan Tanaman
Tanaman mentimun hidroponik dapat dipanen setelah berumur 2-3 bulan, seperti jenis-jenis mentimun lain pada umumnya.
Namun, masa panen ini juga dapat bergantung pada varietas yang ditanam dan kecepatan pertumbuhannya.