WahanaNews.co | Belakangan ini harga pupuk anorganik semakin mahal, dan membuat para petani melirik pupuk organik. Selain lebih murah dan mudah didapat, pupuk organik juga kaya akan berbagai unsur hara yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Tak hanya itu, penggunaan pupuk organik juga dinilai lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, inovasi pupuk organik terus dilakukan.
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
Salah satu jenis pupuk organik yang kini banyak digunakan yaitu pupuk bokashi. Perlu diketahui bahwa pupuk bokashi pertama kali dibuat di Jepang oleh Prof. Dr. Teruo Higa.
Bokashi memiliki arti perubahan secara bertahap. Lantas, bagaimanakah cara membuat pupuk bokashi? Dilansir dari keterangan di Cybext Kementerian Pertanian, berikut penjelasan selengkapnya.
Persiapan alat dan bahan
Baca Juga:
Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbaik, Pupuk Indonesia Berjaya di Kancah ASEAN
Sebelum membuat pupuk bokashi, terdapat sejumlah alat dan bahan yang perlu disiapkan, antara lain:
Cangkul dan sekop
Ember
Tempat fermentasi
Sarung tangan
Terpal
5 kg arang sekam
10 kg tanah humus
1 liter larutan dekomposer EM4
5 kg serbuk gergaji
20 kg jerami atau sisa hijauan lainnya
60 kg kotoran ternak
1 kg Molase atau gula pasir
Kebutuhan bahan diatas masih bisa disesuaikan dengan kapasitas pupuk yang akan dibuat.
Cara membuat pupuk bokashi