WahanaNews.co | Kecerdasan emosional (EQ) merujuk pada kemampuan untuk memahami, mengendalikan, dan mengevaluasi emosi. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dapat dipelajari dan diperkuat, sementara yang lain mengklaim itu adalah karakteristik bawaan.
Kemampuan untuk mengekspresikan dan mengendalikan emosi sangat penting, tetapi demikian juga kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan menanggapi emosi orang lain. Bayangkan sebuah dunia di mana manusia tidak bisa mengerti ketika seorang teman merasa sedih atau ketika rekan kerja marah.
Baca Juga:
Orang Cerdas Paling Anti Ucapkan 5 Kalimat Ini
Psikolog menyebut kemampuan ini sebagai kecerdasan emosional, dan beberapa ahli bahkan menyarankan bahwa itu bisa lebih penting daripada IQ dalam keseluruhan kesuksesan dalam hidup.
Para peneliti mengemukakan bahwa ada empat tingkat kecerdasan emosi yang berbeda termasuk persepsi emosional, kemampuan bernalar menggunakan emosi, kemampuan memahami emosi, dan kemampuan mengelola emosi. Berikut uraiannya dilansir dari Very Well Mind:
5 Komponen Kecerdasan Emosional
Baca Juga:
Cenderung Introvert, Ini Ciri-ciri Orang dengan Intelektualitas Tinggi Menurut Psikologi
1. Kesadaran Diri
Kesadaran diri, atau kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi Anda sendiri, adalah bagian penting dari kecerdasan emosional. Namun, selain mengenali emosi Anda, Anda juga sadar akan efek tindakan, suasana hati, dan emosi Anda terhadap orang lain.
Untuk menjadi sadar diri, Anda harus mampu memonitor emosi Anda sendiri, mengenali reaksi emosional yang berbeda, dan kemudian mengidentifikasi setiap emosi tertentu dengan benar. Individu yang sadar diri juga mengenali hubungan antara hal-hal yang mereka rasakan dan bagaimana mereka bersikap.
Individu-individu ini juga mampu mengenali kekuatan dan keterbatasan mereka sendiri, terbuka terhadap informasi dan pengalaman baru, dan belajar dari interaksi mereka dengan orang lain. Goleman menyatakan bahwa orang yang memiliki kesadaran diri memiliki selera humor yang baik, percaya diri dalam diri mereka sendiri dan kemampuan mereka, dan menyadari bagaimana orang lain memandang mereka.
2. Regulasi Diri
Selain menyadari emosi Anda sendiri dan dampak yang Anda miliki terhadap orang lain, kecerdasan emosi mengharuskan Anda untuk dapat mengatur dan mengelola emosi Anda.
Ini tidak berarti menempatkan emosi di kuncian dan menyembunyikan perasaan Anda yang sebenarnya, itu hanya berarti menunggu waktu dan tempat yang tepat untuk mengungkapkannya. Pengaturan diri adalah semua tentang mengekspresikan emosi Anda secara tepat .
Mereka yang terampil dalam pengaturan diri cenderung fleksibel dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan. Mereka juga pandai mengelola konflik dan meredakan situasi tegang atau sulit.
Goleman juga menyarankan bahwa mereka yang memiliki keterampilan mengatur diri sendiri tinggi memiliki kesadaran tinggi. Mereka memikirkan bagaimana mereka memengaruhi orang lain, dan mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
3. Keterampilan Sosial
Mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain adalah aspek penting lain dari kecerdasan emosional. Pemahaman emosional sejati melibatkan lebih dari sekadar memahami emosi Anda sendiri dan emosi orang lain. Anda juga harus dapat membuat informasi ini berfungsi dalam interaksi dan komunikasi harian.
Dalam pengaturan profesional, manajer mendapat manfaat dengan bisa membangun hubungan dan koneksi dengan karyawan. Pekerja mendapat keuntungan karena mampu mengembangkan hubungan yang kuat dengan para pemimpin dan rekan kerja. Keterampilan sosial yang penting termasuk mendengarkan secara aktif, keterampilan komunikasi verbal, keterampilan komunikasi nonverbal, kepemimpinan, dan persuasif.
4. Empati
Empati, atau kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, sangat penting bagi kecerdasan emosi. Tapi itu melibatkan lebih dari sekadar mampu mengenali keadaan emosional orang lain.
Ini juga melibatkan tanggapan Anda kepada orang-orang berdasarkan informasi ini. Ketika Anda merasakan bahwa seseorang merasa sedih atau putus asa, bagaimana Anda merespons? Anda mungkin memperlakukan mereka dengan perhatian dan kepedulian ekstra, atau Anda mungkin berusaha untuk menguatkan semangat mereka.
5. Motivasi
Motivasi intrinsik juga memainkan peran kunci dalam kecerdasan emosional. Orang yang cerdas secara emosional termotivasi oleh hal-hal di luar penghargaan eksternal seperti ketenaran, uang, pengakuan, dan pujian.
Sebaliknya, mereka memiliki hasrat untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan batin mereka sendiri. Mereka mencari imbalan internal, aliran pengalaman dari benar-benar selaras dengan suatu kegiatan, dan mengejar pengalaman puncak.
Mereka yang kompeten di bidang ini cenderung berorientasi pada tindakan. Mereka menetapkan tujuan, memiliki kebutuhan tinggi akan prestasi, dan selalu mencari cara untuk melakukan yang lebih baik. Mereka juga cenderung sangat berkomitmen dan pandai mengambil inisiatif.
Tanda Kecerdasan Emosional Rendah
Kecerdasan emosional yang rendah mengacu pada ketidakmampuan untuk secara akurat memahami emosi pada diri sendiri dan orang lain dan untuk menggunaka informasi itu guna memandu pikiran dan tindakan:
1. Mereka Selalu Harus 'Benar'
Orang dengan EQ rendah akan sering berdebat tentang titik kematian sementara menolak untuk mendengarkan apa yang orang lain katakan. Bahkan jika Anda memberi mereka bukti bahwa mereka salah, mereka akan berargumen bahwa fakta Anda salah.
Mereka harus menang dengan segala cara dan merasa tidak mungkin untuk hanya "setuju untuk tidak setuju." Ini terutama benar jika orang lain kritis terhadap bagaimana individu tersebut tidak memahami apa yang orang lain rasakan.
2. Mereka Tak Tahu Perasaan Orang Lain
Banyak orang dengan EQ rendah tampaknya tidak menyadari perasaan orang lain. Mereka mungkin benar-benar terkejut bahwa pasangan mereka marah pada mereka atau bahwa rekan kerja mereka tidak menyukainya.
Bukan hanya itu, tetapi mereka merasa terganggu ketika orang lain mengharapkan mereka untuk tahu bagaimana perasaan mereka.
3. Mereka Berperilaku Tidak Peka
Sebagian besar, orang dengan EQ rendah tidak tahu hal yang benar untuk dikatakan. Mereka mungkin juga gagal memahami waktu yang tepat dan tidak tepat untuk mengatakan sesuatu.
Misalnya, mereka mungkin mengatakan sesuatu yang tidak sensitif di pemakaman atau membuat lelucon tepat setelah peristiwa tragis. Jika Anda bereaksi terhadap respons out-of-line mereka, mereka bertindak seolah-olah Anda terlalu sensitif.
Mereka Menyalahkan Orang Lain karena Masalahnya
Orang dengan EQ rendah memiliki sedikit wawasan tentang bagaimana emosi mereka dapat menyebabkan masalah. Satu hal yang tidak akan dilakukan orang dengan kecerdasan emosi rendah adalah meminta pertanggungjawaban diri atas tindakan mereka.
Ketika ada yang tidak beres, reaksi pertama mereka adalah menemukan seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. Mereka mungkin menyarankan bahwa mereka tidak punya pilihan lain untuk apa yang mereka lakukan dan bahwa orang lain tidak mengerti situasi mereka.
4. Mereka Memiliki Keterampilan Mengatasi yang Buruk
Ketidakmampuan untuk mengatasi situasi bermuatan emosi dapat menjadi indikator EQ rendah. Emosi yang kuat, baik milik mereka sendiri maupun orang lain, sulit dipahami bagi mereka yang memiliki kecerdasan emosi rendah.
Orang-orang ini akan sering menjauh dari situasi ini untuk menghindari harus berurusan dengan kejatuhan emosional. Menyembunyikan emosi mereka yang sebenarnya juga sangat umum.
5. Mereka Punya Ledakan Emosional
Kemampuan untuk mengatur emosi adalah salah satu komponen kecerdasan emosional. Orang dengan EQ rendah sering kesulitan memahami dan mengendalikan emosi mereka. Mereka mungkin menyerang secara reaktif tanpa memahami apa yang sebenarnya mereka rasakan atau mengapa mereka begitu marah.
Seseorang yang kekurangan EQ mungkin juga memiliki ledakan emosi yang tak terduga yang tampak berlebihan dan tidak terkendali. Hal-hal terkecil memicu mereka menjadi omelan yang dapat berlangsung selama beberapa menit, bahkan berjam-jam.
6. Mereka Mengubah Percakapan Menuju Diri Sendiri
Orang yang tidak cerdas secara emosional cenderung mendominasi pembicaraan. Sekalipun mereka mengajukan pertanyaan dan tampaknya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, mereka selalu menemukan cara untuk mengembalikan segalanya kepada mereka. Biasanya, mereka harus membuktikan bahwa apa pun yang Anda alami, mereka sudah lebih baik atau lebih buruk.
Kiat untuk Meningkatkan EQ
Menjadi cerdas secara emosional itu penting, tetapi langkah apa yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosional Anda sendiri? Berikut ini beberapa tipsnya:
1. Mendengarkan
Jika Anda ingin memahami apa yang orang lain rasakan, langkah pertama adalah memperhatikan. Luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang orang coba katakan kepada Anda, baik secara verbal maupun non-verbal. Bahasa tubuh dapat membawa banyak makna. Ketika Anda merasakan bahwa seseorang merasakan hal tertentu, pertimbangkan berbagai faktor yang mungkin berkontribusi terhadap emosi itu.
2. Berempati
Mengetahui emosi sangat penting, tetapi Anda juga harus bisa menempatkan diri pada posisi orang lain agar benar-benar memahami sudut pandang mereka. Berlatih berempati dengan orang lain. Bayangkan bagaimana perasaan Anda dalam situasi mereka. Kegiatan semacam itu dapat membantu Anda membangun pemahaman emosional tentang situasi tertentu serta mengembangkan keterampilan emosional yang lebih kuat dalam jangka panjang.
3. Mencerminkan
Kemampuan untuk bernalar dengan emosi adalah bagian penting dari kecerdasan emosional. Pertimbangkan bagaimana emosi Anda sendiri memengaruhi keputusan dan perilaku Anda. Ketika Anda berpikir tentang bagaimana orang lain merespons, nilai peran yang dimainkan emosi mereka.
Mengapa orang ini merasa seperti ini? Adakah faktor tak terlihat yang mungkin berkontribusi terhadap perasaan ini? Bagaimana emosi Anda berbeda dari mereka? Ketika Anda menjelajahi pertanyaan seperti itu, Anda mungkin menemukan bahwa menjadi lebih mudah untuk memahami peran yang dimainkan emosi dalam cara orang berpikir dan berperilaku. [rds]