Wahananews.co | Sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020, pandemi membawa banyak perubahan dari segala aspek kehidupan bermasyarakat, di antaranya adalah perilaku berbisnis.
Keadaan pandemi memaksa pelaku bisnis untuk memasarkan produk dan jasanya lewat teknologi digital, misalnya lewat Whatsapp, Instagram, atau media sosial lainnya. Agar efektif memasarkan dan meminimalisasi kerugian, para pelaku bisnis perlu menyiapkan siasat dan metode yang tepat.
Baca Juga:
Bijak Ber-TKDN, Pj Wali Kota Bekasi: "Jadilah Pahlawan dengan Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi"
Lantas, apa saja siasat dan metode yang perlu dipersiapkan oleh para pelaku bisnis untuk memasarkan produknya di tengah pandemi ini?
Melalui siniar (podcast) Smart Inspiration edisi Smart Business episode “Cara Menarik Peminat Lewat Menulis Pesan”, James Gwee, motivator terkemuka sekaligus pebisnis asal Singapura, akan membantu kita untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Sebelum lebih jauh membahas metode, James Gwee terlebih dahulu mengingatkan kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan konsumen dari suatu produk.
Baca Juga:
Lebih dari Sekedar Penulis, Ini Sederet Skill yang Wajib Dimiliki Copywriter
Pertama, sesuatu yang bermanfaat untuk konsumen. Hal tersebut merupakan kunci awal dari ketertarikan konsumen atas produk yang dipasarkan. “Mereka akan tertarik untuk membaca,” ujar James.
Selanjutnya, sesuatu yang bersifat informatif dengan membahas cara-cara menghindari kesalahan atau kerugian dari sesuatu hal. Kerugian yang dimaksud oleh James Gwee dapat berupa finansial, kesehatan, sampai nyawa.
Ketiga, cara penulisan yang menarik melalui copywriting. Meskipun berada di urutan ketiga, metode ini merupakan variabel penting dalam menggugah perhatian calon konsumen.
Copywriting atau menulis pesan promosi dapat menjadi siasat kunci untuk memasarkan produk. Apalagi di tengah pandemi yang mengharuskan pelaku bisnis memanfaatkan teknologi digital.
American Writers and Artist Institute (AWAI) mendefinisikan copywriting sebagai proses menulis materi pemasaran dan promosi persuasif yang memotivasi orang untuk mengambil tindakan, seperti melakukan pembelian, mengklik tautan, menyumbang, sampai menjadwalkan konsultasi bisnis.
Faktanya, istilah copywriting bukanlah hal yang asing dalam pemasaran produk bisnis lewat teknologi digital.
Dalam ranah tersebut, copywriting dapat ditemukan di mana saja. Bahkan, ketika kita sedang mengunjungi suatu situs berita, sering kali kita menemukan rupa copywriting dalam iklan dan promosi yang berada di kanan-kiri panel tulisan.
Jacob McMillen, copywriter profesional sekaligus ahli strategi konten, dalam situsnya menyebutkan berbagai wajah copywriting yang dapat kita temukan, antara lain di situs web, brosur, berita utama, postingan blog, periklanan, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa copywriting merupakan pemandangan yang sehari-hari selalu kita temui, bahkan ketika kamu sedang membaca artikel ini.
Membuat Copywriting yang Efektif
Merangkum situs AWAI, copywriting adalah elemen fundamental bagi hampir setiap bisnis.
Sebab, tanpa menggunakan elemen tersebut, bisnis tidak dapat membagikan pesan atau promosi mereka dengan para calon pelanggan menguatkan relasi dengan pelanggan setia.
Akan tetapi, sebelum menggunakan copywriting, seseorang perlu memperhatikan aspek-aspek berikut terlebih dahulu untuk memperkuat materi pemasaran.
1. Kenali Audiens
Kepada siapa kamu menulis?
Penulis copywriting (disebut copywriter) menargetkan audiens sebagai bagian dari pemasaran produk.
Audiens ini tentu berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung kepada target pasar mana suatu produk dibuat. Oleh karena itu, perlu memahami siapa target audiens yang ingin dicapai sehingga materi pemasaran untuk copywriting dapat ditulis secara efektif.
2. Melakukan Riset
Apakah produk yang kamu jual benar-benar disukai konsumen?
Selain audiens, copywriter juga perlu memahami produk pemasaran yang ditawarkan dan bagaimana produk tersebut efektif digunakan oleh konsumen.
Oleh karena itu, copywriter juga perlu memberikan bukti atau informasi tambahan yang mendukung produk lewat riset materi kepenulisan.
3. Memahami 3 Aturan Fundamental dalam Menjual
Terdapat tiga aturan fundamental dalam menjual produk. Pertama, konsumen tidak suka pemasaran yang terlalu “menjual”. Sebab, mereka lebih nyaman untuk membeli produk yang diinginkan atau dibutuhkan.
Selain itu, pastikan melakukan promosi lewat bahasa yang dapat mereka pahami. Kedua, konsumen membeli produk karena alasan emosional, bukan rasional.
Makanan ringan seperti kuki atau keripik yang terbukti tidak sehat justru laku di pasaran dibanding hidangan yang kaya gizi. Konsumen lebih menyukai makanan ringan tersebut karena mendapat perasaan senang ketika menyantap keduanya.
Ketiga, setelah menggunakan pendekatan emosional, copywriter juga perlu melakukan pendekatan rasional. Hal ini dilakukan agar konsumen tidak merasa bersalah atas keputusan emosional mereka dalam membeli produk.
Oleh karena itu, banyak iklan yang menambahkan informasi tambahan tentang produknya yang bermanfaat lewat detail-detail faktual yang disertakan, seperti informasi nutrisi, kualifikasi produksi, dan lain sebagainya. [qnt]