WahanaNews.co, Jakarta - Saat ini, menjadi penduduk yang hidup sendiri seumur hidup mulai menjadi kecenderungan di kalangan masyarakat, sebuah fenomena yang berkaitan dengan perubahan pandangan masyarakat terhadap konsep hidup mandiri.
Dampaknya, jumlah rumah tangga di beberapa negara mengalami penurunan dan semakin banyak orang yang memilih untuk menjalani kehidupan sendirian.
Baca Juga:
Alasan Orang Selingkuh padahal Rumah Tangganya Baik-baik Saja
Keputusan untuk hidup sendiri sering kali dihubungkan dengan perasaan kesepian. B
ahkan, beberapa negara dengan tingkat penduduk yang banyak yang hidup sendirian dikategorikan sebagai negara paling kesepian.
Berikut adalah daftar negara-negara tersebut, seperti yang dikutip dari World Atlas.
Baca Juga:
7 Efek Buruk Pernikahan Tak Bahagia bagi Kesehatan Mental
1. Swedia
Swedia terkenal karena tingkat kesejahteraannya yang tinggi. Menurut data World Atlas, hampir 47 persen dari total 10,4 juta penduduk Swedia hidup sendirian. Hal ini menjadikan Swedia sebagai negara yang paling 'kesepian' di dunia.
Saati ini, tempat tinggal seperti apartemen untuk satu orang sangat populer di negara ini.
Walaupun pemerintah Swedia telah mendukung beberapa kompleks perumahan bersama, rumah tunggal tetap menjadi pilihan utama masyarakat karena dianggap sebagian besar masyarakat Swedia bahwa stabilitas ekonomi dapat lebih terjamin jika mereka hidup sendiri.
2. Britania Raya
Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara adalah deretan negara 'kesepian' selanjutnya. Menurut catatan World Atlas, 34 persen dari total 67,7 juta penduduk Britania Raya memilih untuk hidup sendiri.
Umumnya, mereka memilih untuk hidup sendiri akibat tren global untuk menunda pernikahan dan kehidupan keluarga, biaya perumahan yang tinggi, dan tingkat inflasi yang terjadi.
3. Jepang
Jepang, yang merupakan negara terpadat ke-11 di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 124,2 juta jiwa, juga termasuk dalam daftar ini.
Diketahui bahwa dalam beberapa dekade terakhir, tingkat kelahiran di Jepang mengalami penurunan. Data menunjukkan bahwa 31 persen penduduk Jepang tinggal di rumah sendirian.
Menurut laporan World Atlas, Jepang menghadapi masalah dengan populasi lansia yang terus meningkat, tetapi tingkat kelahirannya yang rendah.
Antara tahun 1980 dan 2010, jumlah penduduk lanjut usia di Jepang meningkat hampir setengah juta jiwa, menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada status Jepang sebagai negara 'kesepian'.
4. Italia
Sekitar 29 persen dari total 58,8 juta jiwa penduduk Italia memilih untuk hidup sendiri. Ada beberapa faktor yang membuat banyak masyarakat Italia lebih memilih hidup sendiri, yakni harga perumahan yang terjangkau, pusat perkotaan makmur secara finansial, hingga terjadi perubahan konstruksi sosial.
5. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) adalah 'rumah' bagi 332,8 juta jiwa penduduknya. Berkat jumlah tersebut, AS menjadi negara terpadat ketiga di dunia.
Namun, sekitar 28 persen populasi dari Negeri Paman Sam memilih untuk hidup sendiri.
Di kota besar, tren hidup sendiri sudah melonjak dalam tiga dekade terakhir. Hal ini oleh akses ke pendidikan cukup tinggi, pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi, serta perumahan yang terjangkau.
Selain itu, tren sosial yang terus berkembang dan nilai yang diberikan untuk memulai keluarga dan menikah muda telah bergeser ke usia lanjut.
6. Kanada
27 persen dari 38,9 juta jiwa penduduk Kanada memilih untuk hidup sendiri. Menurut laporan yang sama, keinginan untuk hidup sendiri adalah dampak dari ekonomi nasional yang stabil, keamanan finansial yang baik, dan peluang kerja yang beragam.
Quebec, Ontario, dan British Columbia adalah sejumlah kota di Kanada dengan catatan penduduk yang hidup sendiri tertinggi.
7. Rusia
Rusia, yang merupakan negara terbesar di dunia dengan populasi mencapai 147 juta jiwa, mencatatkan bahwa sekitar 25 persen penduduknya memilih untuk hidup sendiri.
Tidak lagi menempatkan pernikahan sebagai prioritas utama, sebagian besar penduduk lebih memilih untuk fokus pada karier mereka.
Kota-kota seperti Moskow dan St. Petersburg menunjukkan tingkat lajang yang tinggi. Kondisi ekonomi Rusia yang stagnan, penurunan ekspor, dan inflasi yang tinggi menjadi faktor yang membuat warga Rusia enggan membentuk keluarga.
8. Afrika Selatan
Afrika Selatan, dengan populasi sekitar 60,6 juta jiwa, memiliki sekitar 24 persen penduduknya yang memilih hidup sendiri.
Angka pernikahan di negara ini menurun, dan dalam dua dekade terakhir, terjadi peningkatan rumah tangga dengan orang tua tunggal.
Tingkat pengangguran yang relatif tinggi, pertumbuhan utang publik, dan ekonomi yang lambat turut memberikan kontribusi terhadap ketidakmampuan sebagian masyarakat Afrika Selatan untuk mempertahankan keberlanjutan hidup keluarga mereka.
9. Kenya
Sebanyak 15 persen dari total 56 juta penduduk Kenya memilih untuk hidup sendiri, dipengaruhi oleh penuaan populasi dan kondisi ekonomi yang sulit. Banyak warga Kenya dilaporkan hidup sendiri tanpa dukungan keluarga atau teman.
10. Brasil
Brasil, sebagai negara terbesar di Amerika Selatan, mencatatkan sekitar 10 persen penduduknya yang memilih hidup sendiri.
Keputusan ini umumnya diambil oleh kaum muda yang lebih memilih untuk fokus pada stabilitas keuangan sebelum memasuki kehidupan berkeluarga.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]