WahanaNews.co | Kepolisian Brasil menyebut desainer terkenal Indonesia berinisial AP terlibat dalam perdagangan organ manusia yang terjadi di wilayah hukumnya.
Hal itu terungkap setelah pihak kepolisian Brasil melakukan penggerebekan dalam rangka operasi anti perdagangan manusia di Universitas Negeri Amazonas (UEA), di kota Manaus pada Selasa (22/2/2022) pagi waktu setempat.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Dalam operasi tersebut, pihak berwenang Brasil menemukan sejumlah organ tubuh manusia.
Pihak berwenang Brasil menyatakan bahwa organ-organ itu untuk seorang desainer terkenal Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian menggunakan bahan-bahan dari human nature.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Polisi Federal Brasil, yang bertindak atas petunjuk dan menggerebek laboratorium anatomi universitas, organ-organ itu diawetkan oleh seorang profesor anatomi menggunakan metode yang dikenal sebagai plastinasi — yang menggantikan cairan dan lemak tubuh dengan bahan-bahan seperti silikon dan epoksi untuk mengawetkan mereka.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Laboratorium anatomi universitas setempat melakukan ekstraksi cairan tubuh," bunyi pernyataan polisi.
"Ada indikasi bahwa paket berisi tangan dan tiga plasenta asal manusia dikirim dari Manaus ke Singapura," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari Vice, Kamis (24/2/2022).
Berbicara kepada Vice melalui panggilan telepon terenkripsi, seorang petugas polisi federal di Brasil mengkonfirmasi poin yang dibuat dalam pernyataan itu dan mengatakan bahwa organ-organ itu, menuju Singapura, telah meninggalkan pantai Brasil.