Pria yang juga guru kesenian di SMAK Yos Sudarso Kepanjen ini menuturkan, Dhat sendiri merupakan roh suci, sedangkan lirik-lirik lagu Dhat bercerita mengenai tingkah laku manusia yang tidak boleh semaunya sendiri terhadap seluruh makhluk ciptaan Tuhan.
Makhluk yang dimaksudkan di sini tak hanya makhluk yang kasat mata seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, melainkan juga makhluk tak kasat mata sebangsa jin.
Baca Juga:
Rekor Baru Jumlah Penonton Film Indonesia
"Manusia nggak boleh sembarangan bersama-sama makhluk ciptaan Tuhan, inti dari lagu Dhat itu sebenarnya manusia jangan seenaknya merasa paling baik sempurna," ujarnya.
Matoha mengaku, tak mengetahui pasti lokasi dimana cerita yang dimaksudkan akun Simple Man di Twitternya. Namun dari penafsiran hasil membacanya kuat dugaan itu masih berada di tanah Jawa. Sehingga ia memutuskan mengedepankan pesan moral dari cerita akun Simple Man untuk lagi yang dibuatnya.
"Yang saya tangkap itu pesan moral yang ada di dalam Simple Man. Saya tidak memperhatikan itu Banyuwangi atau mananya, tapi lebih pada cerita yang dimaksud abstrak itu, saya coba kupas sesuai dengan yang saya ngerti, bahwa itu kejadian yang dimaksud (cerita KKN di Desa Penari) tidak lepas dari menurut saya asal usul tanah Jawa," jelasnya.
Baca Juga:
Film Pengabdi Setan 2 Tembus 2 Juta Penonton
Menurutnya, sebagai penerus tanah Jawa sudah seharusnya manusia di manapun harus menghormati adat istiadat dan kearifan lokal di setiap daerah. Pasalnya setiap daerah tentu memiliki kearifan lokal dan pantangan yang berbeda-beda.
"Kita sebagai penerus yang di tanah Jawa yang menghormati yang ada di Jawa. Jadi pengertiannya bukan Banyuwangi tapi Jawa," katanya.
Proses penciptaan lirik lagu disebut Matoha juga cepat, mengingat sang anak yang tiba-tiba pulang akhirnya saat itu juga ia mencoba membuatkan lagu. Pada malam harinya tepat di malam Jumat, proses rekaman untuk lagu sampel yang dikirimkan ke MD Musik dilakukan.