WahanaNews.co | Lukisan langka ciptaan maestro seni lukis Raden Saleh kembali masuk ke balai lelang internasional.
Karya berjudul A View of Mount Megamendung itu, yang menampilkan pemandangan kawasan Megamendung, Jawa Barat, di tahun 1871, dilelang senilai Rp 24,8 miliar.
Baca Juga:
Sekda Kaltim Sri Wahyuni Bangga pada Penggiat Seni Budaya Lokal
Rumah lelang Jack-Phillippe Ruellan, yang berada di Kota Vannes, Prancis, bersama dengan Drouot Paris, bakal menggelar pelelangan pada 2 Desember 2021.
Perwakilan rumah lelang Jack-Phillippe Ruellan, Delphine Kahl, dalam tanya-jawab via surel eksklusif kepada media, mengatakan, harga yang ditawarkan sudah sesuai.
"Kami memulai dari harga 1 juta euro atau sekitar Rp 16,5 miliar sampai 1,5 juta euro atau sekitar Rp 24,8 miliar," tuturnya.
Baca Juga:
Berwisata dan Belajar Sejarah di Museum Barli Bandung
"Kami rasa ini harga yang pantas," tambahnya lagi.
Pada 2018, lukisan dengan seri sama yang menampilkan pemandangan kawasan Megamendung, Puncak, Jawa Barat, terjual senilai Rp 31 miliar.
Lukisan yang terjual di Balai Lelang Christie's Hong Kong itu berjudul Mail Station at the Bottom of Mount Megamendung.
Tadinya, harga prediksi awal berada di antara angka Rp 26 miliar sampai Rp 38 miliar.
Lukisan subyek kawasan Megamendung, Puncak, Jawa Barat, ini adalah salah satu dari lukisan langka Raden Saleh.
Dua lukisan lainnya berada di Museum MACAN Jakarta yang dikoleksi oleh filantropi Haryanto Adikoesoemo.
Karya ini juga dipajang di museum saat pembukaan pada 2017 lalu.
Satu lukisan lagi berada di Kastil Ehrenburg, Coburg, Jerman.
Lukisan Mail Station at the Bottom of Mount Megamendung diketahui berada di tangan kolektor pribadi asal Singapura.
Delphine Kahl menegaskan, lukisan langka Raden Saleh yang bakal dilelang itu berbeda.
"Lukisan yang kami suguhkan adalah yang pertama dari seri Megamendung dan ukurannya benar-benar lebih besar, yakni 134 x 165,5 sentimeter," lanjutnya.
Hal menarik lainnya, lanjut dia, lukisan ini tidak pernah meninggalkan keluarga Cassalette (milik kolektor sebelumnya).
"Lukisan ini dibawa ke Eropa oleh Nikolaus Josef Eduad Cassalette sejak tahun 1865," sambung Delphine Kahl.
Dalam katalog lelang lukisan A View of Mount Megamendung yang diterima media, ada sejarah panjang lukisan Raden Saleh itu bisa sampai ke Prancis.
Lahir dan besar di Aachen, paman Eduard bernama Felix dan saudaranya Ernest yang sama-sama meninggal di tahun 1867 terbilang kaya raya di Jawa saat itu.
"Kami berpikir bahwa Raden Saleh sebagai pelukis potret pedagang Eropa, mungkin telah bertemu dengan Cassalette bersaudara," tulis keterangan katalog.
Eduard memperluas bisnis keluarga dan mendirikan Cassalette & Co di 1874 dan membangun vila yang kini dikenal sebagai Museum Suermondt-Ludwig di Aachen.
Pada Juni 1868, Eduard dikabarkan turun dari kapal uap ke Batavia dan salah satu bawaannya adalah lukisan Raden Saleh.
Lukisan A View of Mount Megamendung lalu diwarisi kepada putri Eduard, Huberttine Josefine Johanna Albertine Maria Cassalette, yang menikah dengan diplomat asal Belanda.
Dalam sejarahnya, lukisan itu pernah dijual satu kali. Ada bukti dalam iklan sebuah surat kabar dari kastil Wylre.
Tapi karya Raden Saleh itu dibeli lagi oleh keluarga pada 5 April 1954.
"Sampai sekarang kondisinya baik," tulis dalam katalog.
Dalam katalog juga disebutkan, setiap pelancong yang menjelajahi Jawa di abad ke-19 menyebut kawasan Megamendung dan Puncak Pass adalah sebuah keindahan panorama menakjubkan.
"Berlari di ketinggian 1.500 meter, satu-satunya sarana untuk mencapai Cianjur (400 meter) dari Buitenzorg atau Bogor (300 meter), dan melintasi pegunungan luas dimana gunung berapi menjulang ke 3.000 meter," tulisnya. [qnt]