WahanaNews.co |
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmajid atau
RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi bahan pembicaraan akhir-akhir ini karena
beragam persoalan yang dihadapinya.
Berikut rangkuman sejumlah permasalahan yang
sedang dihadapi RSUD Kota Bekasi:
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Terancam Bangkrut
Salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota
Bekasi tersebut terancam gulung tikar atau bangkrut.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Pasalnya, Kementerian Kesehatan belum membayar
tunggakan biaya operasional pelayanan Covid-19 di rumah sakit tersebut sejumlah
Rp 145 miliar.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, kini meminta
bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pusat untuk membantu
mengkoordinasikannya dengan kementerian terkait agar dana cepat cair.
"Kemarin sudah disampaikan (ke BPKP).
Mudah-mudahan dalam minggu ini bisa dicairkan karena untuk operasional. Kalau
tidak kami shutdown," ujarnya, Rabu (23/6/2021).
Rincian tunggakan itu terdiri dari sisa klaim
tahun 2020 senilai Rp 43,3 miliar.
Kemudian klaim Januari 2021 senilai Rp 24,7 miliar
dan klaim Februari-Mei 2021 senilai Rp 77 miliar.
"Ini sudah mengganggu fiskal, sudah mengganggu
likuiditas keuangan RSUD. Kepala BPKP akan mengoordinasi, baik ke Kementerian
Keuangan maupun Kementerian Kesehatan, untuk segera membantu mencairkan," kata
Rahmat.
Pasien Dirawat di Tikar
Permasalahan lain yang dihadapi RSUD Kota
Bekasi adalah lonjakan pasien yang sangat tinggi sehingga menyebabkan sejumlah
pasien telantar.
Video viral yang menunjukkan situasi di rumah
sakit tersebut memperlihatkan seorang pasien yang sedang diperiksa petugas di
atas mobil pikap.
Beberapa pasien lain tampak terbaring di tikar
dan duduk di kursi roda di luar tenda darurat.
Direktur Utama RSUD Kota Bekasi, Kusnanto Saidi,
mengatakan, penumpukan pasien itu terjadi di depan tenda skrining yang
berfungsi untuk mengidentifikasi pasien positif Covid-19.
Pihak rumah sakit sudah berulang kali menambah
kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19, namun penambahan kasus positif
bergerak lebih cepat dari penambahan kapasitas di sana.
Mulanya, tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD
Bekasi berjumlah 265, kemudian di tambah 100.
Namun, jumlah pasien yang datang lebih dari itu,
sehingga mereka terpaksa harus terbaring di tikar dan mobil pikap.
Data per 25 Juni 2021 menunjukkan, sebanyak
2.659 orang saat ini sedang dalam perawatan Covid-19 atau menjalani isolasi
mandiri di Kota Bekasi.
Secara total, sebanyak 50.247 orang
terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Maret 2020 lalu, 46.946 di antaranya
sembuh dan 642 meninggal dunia. [qnt]