WahanaNews.co | Bukan
rahasia, badan antariksa Amerika atau NASA begitu terobsesi dengan planet
Venus. Bahkan, belum lama ini NASA mengumumkan2 misi khusus ke planet yang
kerap disebut sebagai planet neraka itu.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Tidak hanya NASA, Badan antariksa Eropa atau ESA juga ikut
mengumumkan misi mereka datang ke planet tersebut.
Dua misi NASA ke Venus bernama DAVINCI+ dan VERITAS.
Sementara ESA menamai misi mereka dengan sebutan EnVISION.
Menurut NASA, Venus adalah tetangga terdekat dari Bumi.
Planet tersebut juga merupakan planet kedua dari Matahari. Karena ukuran dan
massa jenisnya, Venus kerap disamakan dengan Bumi. Padahal keduanya memiliki
perbedaan yang sangat kontras.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
Venus dikenal dengan kondisi atmosfir yang sangat beracun
karena dipenuhi dengan karbon dioksida. Planet itu juga terus-menerus
diselimuti awan asam sulfat yang membuat efek kuning.
Planet ini juga dikenal sebagai planet terpanas meski pun
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Matahari. Dari situlah julukan
planet neraka kerap diberikan kepada Venus.
Lalu mengapa mereka begitu terobsesi dengan planet yang
dipenuhi dengan racun, gunung berapi dan udara yang sangat panas itu?
Paul Byrne pakar ilmu planet dari North Carolina State
University mengatakan ketiga misi ke Venus dilakukan justru guna mencari apa
yang terjadi pada Venus sehingga begitu kontras dengan Bumi. Padahal, seperti
yang diutarakan di awal, Venus begitu identik dengan Bumi dari segi ukuran dan
massa jenisnya.
Uniknya yang terjadi pada Venus justru sebaliknya yang
terjadi dengan Bumi. Venus begitu beracun dan berbahaya.
Dia melanjutkan ketiga misi tersebut diharapkan mampu
memberikan pemahaman ilmiah baru tentang kondisi Venus. Apalagi saat ini
menurut dia banyak temuan-temuan baru tentang Venus yang memang identik dengan
bumi.
Salah satunya adalah temuan gerakan tektonis Venus yang
mirip dengan gerakan tektonis di Bumi. Hal ini mematahkan prediksi ilmuwan
sebelumnya yangmengatakan bahwa lapisan yang ada di Venus tampil dalam bentu
solid yang tidak bisa bergerak seperti halnya lapisan Bulan dan Mars.
Kini dengan bukti baru tersebut misi untuk meneliti Venus
memang terbukti menjadi sangat menarik. Bisa jadi dengan terungkapnya kondisi
sebenarnya Venus maka peneliti akan jadi lebih mengerti tentang Bumi yang
dianggap sebagai saudara kandung Venus.
"Adalah hal yang sangat menarik ketika eksplorasi
terhadap Venus terus dijalankan. Saya sangat percaya misi itu akan jadi hal
yang penting buat kita semua," jelas Paul Byrne. [qnt]