WAHANANEWS.CO, Jakarta - Setiap tanggal 10 April, dunia memperingati Hari Kerja dari Rumah Sedunia, sbuah momentum global untuk mengapresiasi manfaat dan fleksibilitas dari bekerja jarak jauh.
Meskipun bukan hal baru, konsep kerja dari rumah telah ada jauh sebelum munculnya era digital. Namun, revolusi industri mendorong banyak orang untuk bekerja secara kolektif di kantor, pabrik, atau tempat kerja fisik lainnya.
Baca Juga:
Orang Tua Wajib Tahu, Tips Cara Mendidik Anak di Era Digital
Dilansir dari Days of The Year, Hari Kerja dari Rumah Sedunia pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 oleh Remote-how, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada kerja jarak jauh.
Sejak saat itu, perayaan ini berkembang menjadi ajang penting bagi karyawan dan perusahaan di seluruh dunia untuk merayakan fleksibilitas kerja yang berbasis rumah.
Ide kerja dari rumah sendiri telah dicetuskan sejak 1970-an oleh Jack Nilles saat ia bekerja di NASA. Seiring waktu dan kemajuan teknologi, konsep ini semakin mendapat tempat karena dinilai lebih praktis dan menarik.
Baca Juga:
Tips Belanja Cerdas di Era Digital
Memasuki era 1990-an, kerja jarak jauh mulai diakui secara luas sebagai gaya kerja alternatif, baik di kalangan akademisi maupun pebisnis.
Penerimaannya didorong oleh berbagai manfaat seperti peningkatan produktivitas dan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Hari Kerja dari Rumah Sedunia tidak hanya merayakan pergeseran menuju sistem kerja yang lebih fleksibel, tetapi juga menyoroti dampak perubahan sosial dan teknologi yang membuat transformasi ini memungkinkan.