Menanggapi pro dan kontra tersebut, Direktur Marketing Rabbani, Rifwanul Karim angkat bicara.
Menurut Rifwanul, postingan yang dipermasalahkan tersebut bukanlah iklan, melainkan konten pada Instagram Rabbani.
Baca Juga:
Imbas Jadi BA Judol, Selebgram Asal Bogor Terancam 10 Tahun Penjara
Selama ini, dalam pembuatan konten, Rabbani tidak hanya bertujuan untuk menjual produk, tapi juga edukasi dan emosionalnya.
"Untuk konten pemasaran, kita tidak hanya bicara dari sisi rasional, produk ini terbuat dari ABCD. Kita juga buat dari sisi emosional, harus ada sisi kemanfaatannya," ungkap Rifwanul.
Dalam konten yang dipermasalahkan pun pihaknya mencoba memberikan nilai edukasi, tidak tendensius menyalahkan laki-laki ataupun perempuan.
Baca Juga:
YSL Luncurkan Tas Jinjing ‘Makanan Sisa’, Harganya Rp29 Juta!
"Postingan ini edukasi, maka bentuknya juga pertanyaan," ucap dia.
Rifwanul menceritakan awal mula konten tersebut. Ada sebuah hadits yang mengatakan, ketika umat dibangkitkan, mereka akan mengenakan pakaian sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.
Ketika banyak berbuat amal baik maka pakaiannyaa panjang menjuntai. Namun bila amal perbuatan di dunia banyak yang jelek dan buruknya, semakin pendeklah bajunya.