Berkat gaya hidupnya yang hemat dan disiplin tersebut, Suzuki berhasil menabung hingga 35 juta yen atau sekitar Rp 4 miliar. Setelah pensiun pada usia 60 tahun, ia menarik sebagian dana pensiunnya untuk berinvestasi dan kini tercatat memiliki aset senilai 65 juta yen atau sekitar Rp 7,4 miliar.
Namun kebahagiaan itu berubah menjadi penyesalan setelah sang istri didiagnosa sakit parah dan meninggal pada usia 66 tahun.
Baca Juga:
Negeri! Selama 20 Tahun Ibu di Jepang Simpan Mayat Putrinya di Freezer
"Saya menyesal dan kini berharap bahwa dulu saya bisa sering mengajak istri berlibur dan makan di restoran. Tapi waktu tidak bisa diputar kembali. Apa artinya hidup bila hanya menyisakan uang?" kata Suzuki.
Kisahnya mencerminkan dilema hidup hemat yang dijalani sebagian masyarakat Jepang. Tahun lalu, seorang pria asal Jepang berusia 45 tahun juga menarik perhatian publik setelah hidup sederhana lebih dari 20 tahun. Ia berhasil mengumpulkan tabungan 135 juta yen (Rp 15,3 miliar).
Namun demi mencapai angka tersebut, makan malamnya sering kali hanya terdiri atas nasi dengan umeboshi (buah plum asin), sayuran asin, atau sekadar minuman energi gratis dari poin toko swalayan.
Baca Juga:
Prestasi Membanggakan: IM Arif Abdul Hafiz Persembahkan Gelar Catur Dunia untuk Indonesia
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.