WahanaNews.co | Fenomena
pemanasan global kian kentara. Dampak polusi udara dan deforestasi hutan pun mencapai
titik kritis. Pertama kalinya dalam sejarah manusia, asap kebakaran hutan hebat
yang terjadi di wilayah Siberia, Rusia, mencapai kutub utara geografis.
Baca Juga:
Pacar Rahasia Diminta Bujuk Presiden Putin Sudahi Perang di Ukraina
Kebakaran hutan kali ini juga disebut sebagai yang paling
parah di dunia jika dibandingkan dengan kebakaran hutan lainnya. Baru-baru ini,
NASA membagikan foto pemandangan mengerikan gumpalan asap tebal membentang
lebih dari 4.800 kilometer, dari wilayah Yakutia di timur laut Siberia hingga
Kutub Utara.
Biasanya, kebakaran hutan terjadi setiap musim panas di
wilayah berhutan lebat. Namun, tahun ini menjadi yang terburuk. Tahun lalu,
kebakaran hutan di Siberia dikategorikan "sangat parah" oleh pihak berwenang
Rusia dan diperkirakan telah menghasilkan sekitar 450 juta ton karbon dioksida.
Namun tahun ini, kebakaran hutan diperkirakan telah
menghasilkan sekitar 505 juta ton karbon dioksida. Ironisnya, musim panas dan
potensi kebakaran masih belum berakhir. Artinya, karbon dioksida masih akan
mencemari Bumi.
Baca Juga:
Anomali Suhu Kutub, Panas Ekstrem Landa Antartika dan Arktik
NASA memperkirakan asap dari kebakaran hutan di Siberia
membentang lebih dari 3.200 kilometer dari timur ke barat dan 4.000 kilometer
dari utara ke selatan. Menurut laporan kantor berita China Xinhua, asap
tersebut dapat terlihat Ulaanbaatar di Mongolia, berjarak lebih dari 2.000
kilometer dari titik kebakaran.
Terjadi Iklim Ekstrem