Yakutia atau Republik Sakha di mana kebakaran hutan Siberia
terjadi mencatat salah satu suhu terdingin di Bumi pada Februari 1891 dengan
suhu minus mencapai 64,4 derajat Celcius. Namun pada musim dingin tahun ini
wilayah tersebut mengalami rekor suhu tertinggi.
Berdasarkan laporan The Siberian Times, pada pertengahan
Juli 2021 penduduk Siberia telah menghirup asap lebih dari 300 kebakaran hutan
di wilayah berbeda. Ironisnya, dari sekian banyak kebakaran yang terjadi, hanya
setengahnya yang ditangani oleh petugas pemadam kebakaran setempat karena yang
lainnya dianggap terlalu berbahaya.
Baca Juga:
Pacar Rahasia Diminta Bujuk Presiden Putin Sudahi Perang di Ukraina
Adapun kebakaran hutan diperkirakan telah menelan lahan
seluas 161.300 kilometer persegi sejak awal tahun ini. Lembaga pemantau cuaca
Rusia Rosgidromet melaporkan pada Senin (9/8) bahwa situasi kebakaran di
Siberia terus memburuk, di mana ada sekitar 34.000 kilometer persegi hutan yang
terbakar saat ini.
Penyebab kebakaran
Baca Juga:
Anomali Suhu Kutub, Panas Ekstrem Landa Antartika dan Arktik
Menurut AFP, para aktivis lingkungan menyalahkan pihak
berwenang Rusia karena membiarkan sebagian besar hutan terbakar setiap
tahunnya. Sementara menurut Yaroshenko, pakar kehutanan dari Greenpeace Rusia,
kebakaran di Siberia lebih besar daripada kebakaran hutan musim ini di Yunani,
Turki, Italia, Amerika Serikat, dan Kanada jika digabungkan.
Yaroshenko mengaitkan kebakaran hutan dengan efek perubahan
iklim yang lebih buruk. Ia bilang, media Rusia jarang melaporkan kebakaran
hutan Siberia sehingga banyak orang tidak tahu berapa banyak kerusakan yang
bisa ditimbulkan.
"Selama bertahun-tahun, para pejabat dan pemimpin telah
mengatakan bahwa kebakaran adalah normal, bahwa taiga (hutan lebat) selalu
menyala, dan tidak perlu mempermasalahkan hal ini. Orang-orang sudah terbiasa
dengan itu," kata Yaroshenko. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.