Kontingen Indonesia bisa berlatih
hingga pukul 22.00 setiap hari.
"Waktu persiapan Olimpiade, kami latihan tiga kali. Memang ekstra, ada
tambahan latihan, fokus, lalu banyak strategi-strategi yang dipersiapkan
seperti analisis kelemahan dan kelebihan dari masing-masing
atlet yang akan menjadi lawan kami," kenang Susi kepada wartawan, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga:
Leani Ratri Oktila Terima Bonus Paralimpik Rp 13,5 Miliar dari Pemerintah
Namun, Susi mengaku kerap melakukan
latihan tambahan bersama pasangannya, Alan Budikusuma, atau penghuni pelatnas lainnya.
Ia juga menyiapkan mentalnya, karena tekanan untuk juara begitu tinggi.
Seluruh kerja keras itu akhirnya
terbayar, ia meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.
Baca Juga:
Paralimpiade 2020: Hary/Leani Raih Emas Kedua RI
Tekanan yang ia rasakan selama
Olimpiade Barcelona pun terangkat.
Susi mengaku, setiap orang yang
menemuinya berharap ia juara di turnamen terakbar dunia itu.
"Saya kalau juara tidak pernah
selebrasi. Pada Olimpiade 1992, pertama kali saya langsung berteriak. Rasanya
beban saya, tanggung jawab saya, lepas semua," tutur Susi, dikutip dari badminton.org.