WahanaNews.co | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
menyatakan bakal mengawasi jalannya
proyek pembangunan "Jurassic
Park" di daerah konservasi komodo Pulau Rinca, NTT. KLHK ingin memastikan tidak ada komodo yang menjadi
korban.
"Nggak
boleh ada satu ekor pun komodo yang mati. Oleh karena itu saya memastikan lagi.
Kamis saya ke Pulau Rinca, memastikan protokol yang lebih ketat lagi. Terutama
pada pekerja," ungkap Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan
Ekosistem KLHK, Wiratno kepada wartawan, melalui sambungan
telepon, Senin (26/10/2020).
Baca Juga:
Wisman Ramai-ramai Booking ke Labuan Bajo Usai Pembatalan Tarif Rp 3,7 Juta
Ia
menegaskan,
setiap harinya ada setidaknya 10rangeryang
berjaga untuk memastikan pembangunan tidak membahayakan komodo. Begitu juga
dengan masyarakat sekitar yang diklaim turut mengawasi pembangunan.
Wiratno
menjelaskan,
terdapat 60 ekor komodo yang berada di 500 hektare wilayah pulau yang sedang
dibangun. Dari jumlah tersebut, ada 15 ekor komodo yang sering berkeliaran.
Sedangkan
di luar kawasan tersebut, katanya, masih ada 1.300 komodo yang berhabitat di
Pulau Rinca. Ia menegaskan sisa komodo tersebut tidak berada di wilayah yang
sedang dibangun.
Baca Juga:
Referensi Hotel Bintang Dua di Labuan Bajo
"Hanya
ada 60 ekor dan 15 ekor yang sering keliatan di tempat pembangunan ini. Lalu
tempat turis datang hanya 2,5 persen dari luas Pulau Rinca. Pulau Rinca luasnya
20 ribu hektar," jelasnya.
Dia
memngatakan pembangunan di Pulau Rinca dilakukan agar wisatawan tidak lagi
bersinggungan langsung dengan komodo seperti sekarang. Ia mengatakan bakal
dibuat bangunan yang menggantung di atas daratan sehingga wisatawan bisa
melihat komodo dari atas.
Dermaga
di Pulau Rinca juga bakal diperbesar sehingga bisa menampung lebih banyak
kapal. Menurutnya pembangunan wilayah yang termasuk wisata prioritas itu bakal
rampung Juni 2021.