WahanaNews.co | Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) setempat Ignasius Suradin menyebutkan lebih dari 10 ribu wisatawan domestik dan mancanegara membatalkan kunjungannya ke Labuan Bajo gara-gara kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo.
Alhasil, potensi kerugian yang dialami pelaku industri pariwisata, baik perhotelan, kapal wisata, dan travel agent diperkirakan mencapai Rp1 triliun.
Baca Juga:
Dear Traveler, Berikut 4 Destinasi Wisata di Flores Barat yang Wajib Didatangi
Diketahui, pemerintah menaikkan harga tiket kunjungan ke Pulau Komodo menjadi Rp 3,75 juta.
"Selain kenaikan harga tiket, reaksi masyarakat untuk menolak kenaikan harga tiket itu juga punya dampak terhadap wisatawan yang datang," imbuh Ignasius Suradin, mengutip Antara, Senin (1/8).
Salah satu kerugian dirasakan oleh hotel bintang lima di kawasan tersebut yang kehilangan 600 kamarnya. Belum lagi, pembatalan yang dilakukan terhadap travel agent, kapal-kapal, dan hotel yang lain, yang jumlahnya sangat banyak.
Baca Juga:
Wamenparekraf: Komodo Travel Mart Dorong Pengembangan Pariwisata di NTT
Ignasius menambahkan kenaikan harga tiket masuk Komodo itu juga akan berdampak kepada seluruh destinasi wisata lain di Labuan Bajo dan juga di seluruh wilayah Flores.
Pasalnya, wisatawan yang datang sudah pasti akan menilai dan akan menyampaikan kepada kenalan mereka di negara lain atau di Indonesia untuk tidak perlu datang ke Labuan Bajo.
"Bisa jadi Labuan Bajo ini dihukum oleh calon wisatawan. Artinya, bahwa mereka akan mencoret pariwisata Labuan Bajo dari daftar liburan mereka," imbuhnya.