WahanaNews.co, Jakarta - Kapal Motor Dewi Noor 1 rute Pantai Mutiara menuju Pulau Sepa tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (19/08/23).
Dilaporkan, satu orang luka parah, satu orang tewas, dan tiga orang masih dalam pencarian.
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Berkaca dari pengalaman tersebut, penting bagi para penumpang untuk mengetahui cara menyelamatkan diri bila terjadi kecelakaan kapal, seperti tenggelam.
Lantas, bagaimana cara menyelamatkan diri dari kapal yang tenggelam?
1. Kenali Titik-titik Penting di Kapal
Baca Juga:
Kapal Jakarta-Lombok Kandas di Perairan Selayar, 22 Kru Hilang
Melansir dari The New York Post, nahkoda kapal pesiar, Steven Gosling, mengatakan bahwa cara terbaik untuk bertahan dalam bencana adalah 'mempersiapkan' sejak awal.
Dalam hal ini, para penumpang diwajibkan untuk mengetahui di mana tempat penyimpanan jaket pelampung, lokasi pintu keluar, tangga-tangga kapal, titik kumpul, dan penanda lainnya. Hal ini dinilai dapat memudahkan proses evakuasi bila terjadi bencana di kapal, seperti kebakaran atau tenggelam.
"Bahkan dengan mata tertutup, Anda seharusnya tahu: Jika saya keluar dari kamarku dan belok kiri, lalu kanan, lalu kiri lagi, itu adalah tangga," kata Gosling, dikutip Senin (21/8/2023).
Gosling mengatakan, jangan kenakan jaket pelampung sebelum tiba di titik kumpul, dek, atau mendapat instruksi dari anggota kru kapal. Sebab, rompi busa yang besar bisa menghambat pergerakan melalui lorong-lorong yang sempit dan padat.
2. Jangan Langsung Melompat dari Kapal
Gosling mengatakan, para penumpang wajib untuk selalu mengikuti arahan anggota kru kapal jika terjadi bencana di kapal. Sebab, para anggota kru sudah terlatih dengan baik untuk melakukan penyelamatan saat keadaan darurat.
Jika kapal tenggelam, para penumpang akan mendengar perintah verbal "tinggalkan kapal!" dari kapten nahkoda. Setelah itu, anggota kru akan mulai menurunkan sekoci penyelamat. Gosling mengatakan, ikuti instruksi dari anggota kru kapal untuk menaiki sekoci. Melompat ke laut adalah pilihan terakhir.
3. Bawa Barang-barang Penting
Menurut Gosling, para penumpang wajib menggunakan pakaian hangat jika berada di kapal untuk mengantisipasi bencana di kapal. Selain itu, bawalah obat-obatan penting, handphone, dan air bersih jika berhasil menaiki sekoci ketika proses evakuasi berlangsung.
"Anda mungkin berada dalam sekoci, dalam kondisi cuaca buruk, selama berjam-jam, hari, bahkan minggu," kata Gosling.
4. Edukasi Keluarga dan Anak-anak
Bila berlayar bersama keluarga dan anak-anak, penting bagi orang tua untuk mengenalkan di mana tempat penyimpanan jaket pelampung, lokasi pintu keluar, tangga-tangga kapal, titik kumpul, dan penanda lainnya.
Selain itu, ingatkan anak-anak untuk selalu berada di posisi dekat orang tua dan jangan sampai terpisah. Terlebih, situasi di kapal akan cenderung kacau sehingga anak-anak akan lebih rawan terpisah dari orang tua.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]