WahanaNews.co, Jakarta - Tubuh yang terasa berat saat bangun tidur merupakan gejala sleep inertia yang dapat berlangsung selama 15 menit hingga beberapa jam.
Penyebab sleep inertia tidak diketahui secara pasti, namun kondisi ini dapat muncul ketika Anda tiba-tiba bangun saat masih di dalam fase deep sleep.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sleep inertia umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius dan dapat diatasi dengan mengubah kebiasaan serta minum kopi setelah bangun tidur.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab bangun tidur badan terasa berat dan cara mengatasinya berikut ini.
Penyebab bangun tidur badan terasa berat
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sleep inertia adalah penyebab bangun tidur badan terasa berat.
Dilansir dari Sleep Foundation, sleep inertia dapat menyebabkan rasa pening, disorientasi, mengantuk, dan terganggunya kemampuan kognitif saat bangun tidur.
Kondisi ini umumnya berlangsung selama 15 hingga 60 menit, namun beberapa orang dapat mengalaminya selama beberapa jam setelah bangun tidur.
Sleep inertia dapat dialami meskipun Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup atau sekitar tujuh jam. Namun, seseorang yang kurang tidur umumnya dapat mengalami sleep inertia dalam periode waktu yang lebih lama.
Meskipun merupakan kondisi yang sementara, sleep inertia dapat menurunkan performa tubuh dan mengganggu suasana hati setelah bangun tidur.
Cara mengatasi bangun tidur badan terasa berat
Penyebab sleep inertia tidak diketahui secara pasti. Meskipun begitu, banyak ahli berpendapat bahwa kondisi ini dialami ketika Anda tiba-tiba bangun dari fase deep sleep sehingga mengganggu kemampuan motorik dan kognitif.
Melansir Healthline, ada beberapa cara mengatasi bangun tidur badan terasa berat yang bisa dicoba, seperti:
- Minum minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, untuk membantu sel-sel otak bangun dari tidur dan lebih waspada
- Tidur sebentar di siang hari, atau tidak lebih dari 30 menit dan tidak dilakukan di atas jam 2 siang
- Mendapatkan paparan sinar matahari di pagi hari untuk memberikan sinyal pada tubuh untuk bangun
- Mengubah jam tidur agar tetap konsisten setiap hari untuk mendukung ritme sirkadian atau jam biologis tubuh
- Melakukan rutinitas tidur yang baik di malam hari sebelum tidur, seperti menghindari konsumsi kafein dan minuman beralkohol, tidak menggunakan peralatan elektronik, dan tidak makan dengan porsi besar
- Menciptakan suasana tidur yang baik agar bisa tidur nyenyak, seperti mematikan lampu dan menghindari suara-suara yang mengganggu
- Bangun tidur secara perlahan dengan menggunakan bantuan alarm yang memiliki irama musik ringan
- Berolahraga secara rutin untuk meningkatkan kualitas tidur di malam hari
Sleep inertia umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius dan dapat diatasi dengan melakukan perubahan kebiasaan.
Meskipun begitu, Anda yang mengalami bangun tidur badan terasa berat secara terus-menerus perlu segera mencari bantuan medis karena bisa jadi merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius.
[Redaktur: Sandy]