WahanaNews.co | Manipulatif merupakan taktik yang digunakan seseorang guna memperoleh kendali atas orang lain. Biasanya, kejahatan psikis ini dilakukan untuk mendapatkan apa yang pelaku inginkan, dan sering kali mengorbankan orang lain.
Perilaku manipulatif sering terjadi dalam hubungan romantis, tapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi dalam bentuk hubungan yang lain.
Baca Juga:
Menangis Bukan Cuma Tanda Kelemahan, 9 Manfaat Kesehatan yang Terkandung
Dalam hubungan romantis, ciri-ciri pasangan yang manipulatif yaitu sering berbohong, gaslighting, pasif-agresif, dan silent treatment.
Perilaku tersebut dilakukan untuk membuat kamu percaya bahwa kamu salah dan dialah yang benar. Sementara itu, korban manipulatif sering merasa bingung, tidak yakin tentang apa yang harus dipikirkan atau rasakan, dan meminta maaf atas sesuatu yang bukan kesalahan kamu.
Waspada Ciri-ciri Pasangan Manipulatif
Baca Juga:
Ini Ciri-Ciri Orang yang Cerdas
Jika kamu sedang berada dalam hubungan romantis atau percintaan, penting untuk mengikuti firasatmu dalam mengenali manipulasi emosional.
Jika pasangan secara konsisten membuat kamu merasa terkuras secara emosional, cemas, takut, atau ragu akan pikiran dan perasaanmu sendiri, kemungkinan pasanganmu melakukan tindakan manipulatif.
Kamu dapat mengenali ciri-ciri manipulatif jika pasangan menunjukkan satu atau lebih dari sikap berikut:
Gaslighting
Tindakan ini terjadi jika pasangan menyulut bahwa kamu berbohong kepadanya, menyalahkan kamu atas berbagai hal, dan meminimalkan apa yang kamu rasakan. Mereka mungkin berkata “Kamu terlalu sensitif” atau “Kamu berlebihan.”
Di kondisi ini pasangan mencoba membuatmu merasa bahwa kamu tidak layak untuk mengekspresikan diri, dan perasaan serta emosimu tidak nyata. Orang yang melakukan gaslighting akan menyangkal kesalahan apa pun dipihaknya.
Perilaku Pasif-Agresif
Berbeda dengan menggunakan komunikasi langsung, seseorang yang berperilaku pasif-agresif tidak mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya. Pasangan mungkin menggunakan taktik penghindaran. Misalnya, secara aktif menghindarimu atau menghindari diskusi tentang topik tertentu.
Seseorang yang berperilaku pasif-agresif mungkin mencoba menarik perhatian dengan membuat gerakan yang dramatis. Seperti mendesah atau cemberut. Mereka menggunakan reaksi emosional untuk memancing kamu menanyakan apa yang salah tanpa mengatakannya.
Sering Berbohong dan Menyalahkan
Seseorang yang manipulatif cenderung menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka secara terang-terangan berbohong atau membesar-besarkan hal-hal, untuk menggambarkan diri mereka secara lebih positif. Seorang yang manipulatif secara emosional akan berbohong untuk menyesatkanmu.
Mengancam dan Memaksa
Pasangan yang menggunakan ancaman atau paksaan untuk membuatnya melakukan sesuatu, adalah bentuk manipulatif secara emosional. Misalnya, pasangan mengancam akan meninggalkanmu karena kamu tidak mau menuruti apa yang ia inginkan.
Bentuk ancaman yang sering terjadi yaitu pasangan mengatakan bahwa ia akan melukai diri sendiri. Ia mungkin atau mungkin tidak benar-benar melukai diri sendiri. Namun, jika sampai ia melukai dirinya sendiri, maka hal tersebut harus dianggap serius.
Penarikan Diri
Ciri-ciri lain dari manipulatif adalah jika pasangan menarik diri darimu. Mereka mungkin tidak membuka komunikasi atau tidak memberikan sikap kasih sayang untuk “menghukum” kamu. Pelaku biasanya akan menarik diri sampai kamu melakukan apa yang dia inginkan, atau sampai kamu mengakui kesalahan atas sesuatu yang sebenarnya bukan salah kamu.
Di sisi lain, orang yang manipulatif mungkin akan mencoba mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman untuk keuntungan dia sendiri.
Misalnya, jika pasangan kamu tahu bahwa kamu ingin meninggalkannya, dia mungkin mencoba meyakinkan keluarga atau teman untuk memberitahumu, agar tetap mempertahankan hubungan kalian.
Manipulatif mungkin tampak seperti tindakan alami untuk menangani masalah yang sulit, atau membuat segalanya berjalan seperti yang diinginkan.
Namun, kenyataannya sikap tersebut menyakitkan dan dapat merusak hubungan. Kamu dan pasangan berhak mendapatkan komunikasi yang jujur dan penuh kasih sayang.
Jika kamu mengalami manipulasi dalam suatu hubungan, segera ambil tindakan untuk mengatasi perilaku tersebut sebelum menjadi lebih buruk.
Diskusikan masalahnya dengan orang lain, buat batasan yang jelas, dan rela pergi jika dia tidak mau berubah. [rin]