WahanaNews.co | Setelah ngobrol intensif dengan chatbot AI selama 6 minggu, seorang pria asal Belgia dilaporkan bunuh diri.
Menurut istri yang ditinggalkan, suaminya tersebut menjadi gelisah setelah lama berbincang dengan chatbot AI bernama 'Eliza' yang tersedia di aplikasi Chai.
Baca Juga:
Microsoft Keluar dari Posisi Pengawas di Jajaran Direksi OpenAI
Eliza berkali-kali mendorong Pierre (bukan nama asli) untuk mengakhiri hidupnya. Mulanya, Pierre yang duluan mengatakan niatnya mengorbankan dirinya demi melindungi planet.
"Tanpa obrolan dengan chatbot itu, suami saya masih ada di sini sekarang," kata sang istri yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari EuroNews, seperti diberitakan CNBCIndonesia Senin (3/4/2023).
Menurut sang istri, kondisi mental Pierre memang sedang tak stabil ketika mulai mengobrol dengan chatbot Eliza. Pasalnya, suaminya itu terobsesi dengan isu pemanasan global dan dampaknya terhadap bumi.
Baca Juga:
Apple Akan Perkenalkan Apple Intelligence di WWDC 2024
Namun, ia menegaskan kondisi mental itu tak separah itu hingga membuat suaminya mengakhiri hidupnya. Ketika didorong terus-terusan oleh chatbot AI, barulah kejadian nahas itu menjadi kenyataan.
Pierre mengalami ketakutan atas dampak krisis iklim. Ia pun mendapatkan kenyamanan dari obrolan awalnya dengan Eliza.
Chatbot tersebut dibangun dengan GPT-J milik startup EleutherAI. Model bahasa yang digunakan mirip dengan teknologi di balik ChatGPT besutan OpenAI.