WahanaNews.co | Tak seorangpun ingin merasakan tubuhnya ditembus peluru. Meski begitu, tak sedikit orang yang merasa penasaran, bagaimana sih efek yang terjadi pada tubuh sebelum terjadi kematian akibat tertembak?
Dilansir dari berbagai sumber, simak penjelasan lengkapnya.
Baca Juga:
Ledakan Gudang Amunisi TNI di Ciangsana Picu 'Hujan Peluru'
1. Meninggalkan lubang kecil
Meski berukuran kecil, peluru bisa menembus tubuh manusia dan memicu kerusakan fatal. Itu sebabnya senjata api tak banyak berubah sejak beberapa ratus tahun terakhir, dan sangat efektif untuk melukai dan membunuh korban.
2. Kecepatan peluru
Baca Juga:
Gudang Amunisi Armed di Ciangsana Terbakar, Ini Dugaan Awal Penyebabnya
Ketika peluru memasuki tubuh, kamu akan merasakan kecepan geraknya. Peluru 9 mm, yang biasa digunakan polisi atau pertahanan diri, misalnya, akan bergerak dengan kecepatan sekitar 900 mph.
Dengan kecepatan itu, peluru akan membuat rongga yang cukup besar untuk menghancurkan sel-sel di sekitar area tembakan. Belum lagi jika peluru bergerak dengan pola tertentu, maka kerusakan jaringan tubuh bakal semakin parah.
3. Menciptakan rongga besar
Getaran dari kecepatan luncur peluru akan menyebabkan kerusakan serius pada organ dan jaringan tubuhmu, bahkan jika peluru itu tak mengenai organ penting sekalipun.
4. Urusan hidup dan mati
Tertembak peluru adalah perkara hidup dan mati, satu tembakan di lengan atau kaki saja sudah bisa membunuhmu.
Ada orang yang bisa selamat dari tembakan berkali-kali. Namun, satu tembakan yang mengenai lengan dan kaki saja, sebenarnya sudah mematikan jika kamu kurang beruntung.
5. Kehilangan darah
Sebenarnya, penyebab nomor satu kematian orang yang tertembak adalah kehilangan darah
Sekitar 90 persen kematian orang yang tertembak akibat kehilangan darah.
Connor Narciso, mantan petugas medis tempur dan Tentara Hijau Baret yang bertugas di Afghanistan mengatakan satu tembakan di lengan atau kaki bisa membunuh seseorang. Apabila peluru mengenai arteri brakialis di lengan, arteri inguinal bilateral, atau arteri subklavia di bawah klavikula, akan terjadi pendarahan yang sangat hebat.
Meski jaringan otot memiliki mekanisme pertahanan untuk menghentikan pendarahan saat terkena tembakan, biasanya itu tidak cukup saat mengalami kehilangan darah internal yang disebabkan oleh proyektil yang menembus tubuh.
6. Merusak organ vital
Peluru akan menyobek organ vitalmu sama seperti peluru menyobek daging bagian luar. Saat mengenai organ vitalmu, kamu berisiko mengalami gagal organ.
Jaringan di sekitar jalur terjangan peluru bisa tertarik, kembali ke bentuk semula, dan terjadi berulang kali seperti riak di air.
Jika terkena tembakan, akan timbul kerusakan sebagai akibat langsung dari hantaman laju peluru yang akan menyisakan rongga permanen. Jika peluru bergerak dengan pola tertentu, transfer energi meningkat dan rongga makin besar.
7. Berubah arah
Uniknya, peluru bisa memantul dan berubah arah sehingga bisa mengenai organ penting.
Saat peluru masuk ke dalam tubuhmu, tak ada yang tahu dia akan ke mana dan sedalam apa. Belum lagi peluru bisa memantul dan berbelok arah saat berada di dalam tubuhmu. Itu sebabnya, peluru berisiko mengenai beberapa area vitalmu.
Sebenarnya, bukan berapa jumlah peluru yang mengenaimu, melainkan ke arah mana peluru-peluru melesat.
Peluru dapat memantul dan berubah arah begitu berada di dalam tubuh yang berarti satu peluru dapat mengenai banyak organ. Tidak ada yang tahu ke mana peluru akan bergerak setelah ditembakkan.
Luka tembak di area dada dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, paru-paru, kerongkongan, tulang rusuk, hingga pembuluh darah utama. [rna]