WahanaNews.co | Pembebasan lahan proyek kilang minyak dan petrokimia New Grass Root Refinery (NGRR) PT Pertamina (Persero) di Tuban, Jawa Timur, membuat
sejumlah warga ketiban untung dan kaya mendadak.
Hal ini diketahui dari viralnya video
warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang
berbondong-bondong membeli mobil mewah pada Minggu (14/2/2021).
Baca Juga:
Menteri ESDM Tegaskan Ketersediaan Solar untuk Nelayan
Kepala Desa Sumergeneng, Gianto mengatakan
setidaknya ada 225 warga yang menerima pembayaran pembebasan lahan.
Para warga yang mayoritas berprofesi
sebagai petani tersebut melepas tanahnya seharga Rp 600-800
ribu per meter, dengan transaksi tertinggi pembebasan lahan itu disebut
mencapai Rp 25 miliar.
Pengembangan kilang Tuban sendiri
membutuhkan pembebasan lahan seluas 841 hektare (Ha).
Baca Juga:
Fasha DPR RI Salahkan Pertamini menjual Minyak Bayat, Wiranto Meminta Buktikan!
Proyek bernilai Rp 211,9
triliun itu sebelumnya termasuk dalam daftar Rp 708 triliun investasi yang mangkrak
karena kendala pembebasan lahan.
Kilang Tuban merupakan proyek dari
usaha patungan antara PT Pertamina (Persero) dan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft.
Pada 2017, kedua perusahaan membentuk
PT Pertamina Rosneft dengan komposisi saham 55 persen (Pertamina) dan 45 persen
(Rosneft).
Sebelumnya, pembangunan kilang minyak
ini masuk dalam proyek infrastruktur prioritas sejak masa kabinet pertama
Presiden Joko Widodo, baik dalam bentuk kilang baru (NGRR) maupun pengembangan
kilang minyak yang ada (Refinery Development Master Project / RDMP).
Namun berbagai kendala menghadang
seperti pembebasan lahan, perizinan hingga penyelesaian kontrak.
Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas
(Ratas) tanggal 18 April 2019 bahkan telah memberikan arahan tegas untuk
memfasilitasi investor di sektor petrokimia untuk dapat diberikan insentif
investasi tax holiday.
Ini menandakan keseriusan pemerintah
untuk merealisasikan mimpi membangun kilang minyak sendiri.
Pada awal 2020 Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun turun langsung menangani pembebasan
lahan proyek tersebut dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
Pemerintah Kabupaten Tuban serta Pertamina.
Kilang Tuban sendiri diperkirakan
bakal memberi tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, LPG dan Petrokimia
berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dengan kapasitas sebesar 300 kbpd,
Kilang Tuban juga dapat memperkuat ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi
nasional, sehingga tidak lagi tergantung dengan impor.
Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam
Soejoedi memprediksi proyek ini dapat menyerap 20.000 tenaga kerja pada saat
konstruksi dan 2.500 pekerja dalam tahan operasional. [qnt]