WahanaNews.co | Pemerintah Jepang masih menahan diri untuk mempromosikan pariwisata negaranya akibat kasus harian Covid-19 meningkat kembali.
Dilansir dari Japan Today, Pemerintah pusat mengambil sikap hari-hati dalam memulai kampanye promosi wisata karena meningkatnya kasus harian secara nasional.
Baca Juga:
Jokowi Bahas Pembangunan MRT Jakarta Jalur Timur dan Barat di Jepang
Perdana Menteri Fumio Kishida menahan diri untuk tidak memulai kampanye pariwisata.
Tadinya Kishida mengatakan akan mengupayakan promosi pariwisata di awal bulan ini.
"Kami akan menanggapi meningkatkanya kasus Covid-19 dengan kesadaran dan kehati-hatian yang kuat," ujar Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Seiji Kihara.
Baca Juga:
Menyusul Intimidasi China dan Korut, Jepang Sebut Asia Timur Bisa Jadi ‘Ukraina’
Kasus Covid-19 di Jepang telah menurun sejak Februari. Tetapi panel ahli kementerian kesehatan mengatakan bahwa jumlah infeksi "telah berayun" secara nasional.
Ada peningkatan dari minggu ke minggu, mulai dari 29 menjadi 47 kasus di prefektur Jepang.
"Kami ingin lebih memantau keadaan infeksi. Kami belum menetapkan tenggat waktu," kata Kihara terkait peluncuran rencana promosi pariwisata pemerintah.
Sementara itu, Pemerintah Metropolitan Tokyo meningkatkan peringatan COVID-19 satu tingkat ke level tertinggi kedua dalam skala empat tingkat, dengan mengatakan bahwa infeksi menyebar lagi.
Kebangkitan diyakini berasal dari penurunan kekebalan bagi banyak orang yang menerima suntikan vaksin booster lebih awal dan dari peningkatan prevalensi varian omicron BA.5 yang sangat menular.
"Kami memantau dengan cermat seberapa besar momentum yang dimiliki virus corona," kata sumber pemerintah. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.