WahanaNews.co | Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengungkapkan Asia timur berpotensi menjadi 'Ukraina' selanjutnya menyusul intimidasi China dan Korea Utara di kawasan tersebut.
Pernyataan itu diutarakan Kishida saat bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington pada pekan lalu.
Baca Juga:
Atasi Krisis Angka Kelahiran, Jepang Bentuk Badan Khusus
Lawatan Kishida ke AS itu menutup turnya keliling negara G7, kecuali Jerman, menjelang keketuaan Jepang dalam di kelompok itu tahun ini.
Kishida mengaku sangat khawatir terkait situasi keamanan di Asia Timur yang belakangan semakin panas karena "ada percobaan perubahan status quo dengan kekuatan paksa di sekeliling Jepang seperti Laut China Timur dan Laut China Selatan.
"Ukraina bisa menjadi [seperti] Asia timur di masa mendatang," kata Kishida seperti dikutip VOA.
Baca Juga:
Pembunuh Mantan Perdana Menteri Jepang Telah Diberi Dakwaan Oleh Jaksa
Ia kemudian berujar, "situasi di sekitar Jepang semakin parah dengan upaya mengubah status quo secara sepihak menggunakan kekerasan di Laut Cina Timur dan Laut China Selatan."
Pernyataan Kishida merujuk pada agresivitas China terhadap Taiwan dan aktivitas militer Beijing di Asia Pasifik.
Ia juga menyebut provokasi nuklir dan rudal Korea Utara yang terus mengancam di kawasan Asia timur.