WahanaNews.co, Jakarta - Pemerintah secara resmi menghentikan Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) korban bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara pada hari ke-10 pencarian, Selasa (25/11/2025) pukul 17.00 WIB. Penutupan operasi SAR dilakukan setelah seluruh proses pencarian pada dua sektor utama dilaksanakan secara maksimal oleh berbagai unsur, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Basarnas, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat.
Kendati fase tanggap darurat dan SAR telah dinyatakan selesai, Kementerian PU tetap melanjutkan dukungan bagi masyarakat terdampak. Atas permintaan Pemerintah Daerah, dua unit excavator tetap disiagakan di lokasi untuk keperluan perapihan lanjutan serta antisipasi bila ditemukan tanda-tanda baru di area longsor.
Baca Juga:
Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Longsor dan Banjir di Sumatera Barat
Untuk alat berat sisanya milik Kementerian PU telah didemobilisasi dan ditarik dari lokasi, termasuk personel tanggap darurat dari balai-balai teknis telah meninggalkan lokasi setelah melaksanakan apel penutupan kegiatan.
Menteri PU Dody Hanggodo yang mengikuti perkembangan penanganan sejak awal, menyampaikan duka mendalam atas korban jiwa dalam peristiwa tersebut serta apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan darurat.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Terima kasih kepada seluruh petugas di lapangan yang bekerja tanpa henti sejak hari pertama. Dengan dihentikannya operasi ini, kami memastikan bahwa dukungan Kementerian PU tetap berlanjut melalui pemulihan kondisi dan bantuan untuk para pengungsi,” kata Menteri Dody.
Baca Juga:
Menteri PU Tekankan Pentingnya Inovasi untuk Implementasi PU608
Selain menyiagakan 2 unit excavator, Kementerian PU melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Jawa Tengah juga masih mendukung sarana pelayanan dasar bagi para pengungsi berupa 15 unit toilet portabel, 16 unit Hidran Umum (HU) di posko-posko pengungsian, serta dukungan untuk Hunian Sementara (Huntara) yang terus dipantau sesuai kebutuhan di lapangan.
“Kementerian PU memastikan dukungan terhadap para pengungsi tetap berjalan meski operasi SAR telah ditutup. Layanan sanitasi, hidran umum, dan sarana lain akan tetap kami siagakan selama masih dibutuhkan," tutur Menteri Dody.
Kementerian PU akan terus melakukan monitoring kondisi lapangan, baik terkait stabilitas tanah, kebutuhan sarpras pengungsi, maupun dinamika kondisi di area longsor. Sarana dan prasarana akan ditarik secara bertahap bila sudah tidak diperlukan, sesuai koordinasi dengan Pemda dan BPBD.
Dalam operasi pencarian hari terakhir, alat berat berupa 25 unit excavator, penyemprotan area dengan 10 unit alkon, serta bantuan 3 ekor anjing pelacak (K9) dikerahkan. Pada fase akhir operasi, ditemukan 5 korban tambahan, sehingga jumlah total korban ditemukan menjadi 17 orang. Operasi SAR ditutup dengan prosesi tabur bunga dan doa bersama yang turut dihadiri Bupati Banjarnegara.
Demikian dilansir dari laman pugoid, Jumat (28/11).
[Redaktur: JP Sianturi]