3. e-commerce Consumer to Consumer (C2C)
Dalam jenis e-commerce ini transaksi jual beli dilakukan secara online melalui sebuah marketplace. Secara garis besar, C2C menjadi perantara antara penjual dan pembeli .
4. e-commerce Consumer to Business (C2B)
Jenis C2B merupakan kebalikan jenis e-Commerce B2C yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak sebagai pembeli.
Baca Juga:
Tips Belanja Cerdas di Era Digital
5. Media atau aplikasi e-commerce
Transaksi ini bergantung dengan sejumlah aplikasi dan media online lainnya, seperti katalog, email, shopping carts, eb service dan file tranfer protocol. Hal tersebut turut melibatkan kegiatan B2B.
Manfaat e-commerce
Saat ini e-commerce adalah salah satu model perdagangan yang paling sering digunakan. Hal ini terjadi lantaran adanya perubahan pola masyarakat dalam berbelanja dan menggunakan internet.
Baca Juga:
Uang Palsu Beredar di E-commerce, Bank Indonesia Buka Suara
Perilaku masyarakat yang mulai menggandrungi belanja online rupanya membawa keuntungan bagi beberapa pihak produsen di masyarakat antara lain menjual produk atau jasa secara online tanpa harus mendirikan toko sebagai tempat usaha sehingga kamu bisa memasarkan produk atau jasa kepada konsumen kapanpun dan dimanapun.
Dari segi pemasaran, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk promosi karena dengan menggunakan jaringan internet kamu bisa memasarkan produk atau jasa secara meluas ke masyarakat. Bagi konsumen sendiri, memiliki keuntungan berupa mempermudah proses pembelian beserta transaksinya yang dilakukan secara online.
Tentu saja tak hanya dampak positif yang dapat dirasakan, kamu juga harus lebih waspada dengan dampak negatif adanya e-Commerce antara lain potensi penipuan, pencurian data, gangguan sistem (listrik, jaringan, human eror), hingga hacker.