Hal ini yang memungkinkan otak dengan cepat dan akurat memahami kebutuhan tubuh. Termasuk menghitung apa yang perlu dilakukan untuk menghindari ancaman kelangsungan hidup, yaitu kelaparan.
Ancaman ini, disampaikan ke otak dari lingkungan internal tubuh bersama informasi lain dari pembuluh darah, jantung, paru-paru, sistem kekebalan tubuh, dan banyak sistem lainnya.
Baca Juga:
Anda Sulit Mengontrol Emosi? Sains Ungkap Rahasianya
Jadi kalau Anda mulai merasa sesak dan jantung berdebar kencang, mungkin mengartikan fisik sedang gembira atau bisa juga karena cemas.
Meski tidak berarti emosi sepenuhnya dapat dijelaskan melalui sinyal tubuh. Tetapi otak bisa memetakan sinyal tubuh yang masuk. Ini bergantung pada pola dan konteksnya sehingga ditafsirkan sebagai perasaan yang berbeda-beda.
Keadaan fisiologis pun begitu, diidentifikasi sebagai emosi atau sinyal tubuh oleh otak.
Baca Juga:
4 Zodiak Ini Terlalu Melibatkan Perasaan Saat Ambil Keputusan
Ketika Anda merasakan suatu emosi, apapun itu, memiliki aspek yang dirasakan tubuh pada saat itu.
Otak yang bertugas menafsirkan sinyal tubuh, mendeteksi, memprediksi, bahkan memodifikasi informasi yang dikirim dari tubuh. Itulah kenapa sinyal tubuh, seperti rasa lapar, terasa seperti emosi, kemarahan, dan mudah tersinggung.
Penting dikenali, rasa lapar hanyalah salah satu dari sekian banyak sinyal tubuh yang memengaruhi emosi.