WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah derasnya arus informasi digital, otak manusia kini bekerja lebih intens daripada sebelumnya.
Setiap hari, kita dihadapkan pada rangsangan visual, suara, dan emosi yang datang dari media sosial, notifikasi gawai, tekanan pekerjaan, hingga tugas sekolah atau kuliah.
Baca Juga:
Brain Rot, Efek Media Sosial yang Bikin Otak Jadi Kendor
Walaupun otak memiliki kemampuan adaptif yang luar biasa, paparan informasi yang terus-menerus terutama yang berulang dapat menyebabkan kelelahan saraf atau neural fatigue.
Kondisi ini membuat seseorang mengalami keletihan mental, kesulitan fokus, kehilangan semangat, dan mudah lupa.
Apa Itu Neural Fatigue dan Bagaimana Dampaknya?
Baca Juga:
Pikun di Usia 20-an, Bukan Sekadar Lupa Biasa
Neural fatigue terjadi ketika sel-sel saraf di otak kelelahan akibat memproses terlalu banyak informasi dalam waktu lama tanpa istirahat yang memadai.
Secara biologis, neuron memerlukan waktu untuk mengisi ulang energi listrik dan kimia yang digunakan selama berpikir dan memproses data.
Dikutip dari Miranda Physio Steps, neural fatigue digambarkan sebagai kondisi yang ditandai dengan kelelahan mental, menurunnya kemampuan berkonsentrasi, dan meningkatnya sensitivitas emosional.