WahanaNews.co | Astronot yang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) memotret pemandangan Pulau Sumatera bila dilihat dari luar angkasa. Foto ini pun dipublikasikan oleh NASA dengan ditambahkan beberapa keterangan.
Foto tersebut juga memperlihatkan Pulau Bangka dan Belitung, Laut Jawa, dan pantai barat Kalimantan.
Baca Juga:
Revolusi Spacewalk: Urine Astronot Kini Bisa Jadi Air Minum dalam Hitungan Menit
Foto ini didapatkan pada 18 Juli 2021, dengan kamera digital Nikon D5 menggunakan panjang fokus 35 milimeter. Gambar tersebut diambil oleh seorang anggota kru Ekspedisi 65.
Tampak pada foto yang dipublikasikan di laman Earth Observatory NASA 7 November 2021, awan panjang dan cerah yang dihasilkan oleh badai petir, menebarkan bayangan gelap di daratan dan laut di bawahnya.
Zona paling terang dari refleksi Matahari di atas air (sunglint) menyoroti selat sempit antara Sumatra dan pulau-pulau lainnya. Tampak pula Singapura tersembunyi di bawah badai petir.
Baca Juga:
Limbah Plastik akan Diolah Jadi Sumber Makanan di Luar Angkasa
Pada hari pengambilan foto ini, angin bertiup dari timur laut (kanan ke kiri dalam tampilan foto). Setelah melintasi Laut Jawa, udara lembab akan naik karena panas. Pemanasan seperti itu kemungkinan besar menyebabkan badai petir terbentuk di setiap pulau.
"Puncak dari beberapa badai terpotong oleh angin untuk membentuk awan dengan permukaan atas yang rata, yang disebut awan landasan. Angin dapat memperpanjang landasan melintasi jarak yang sangat jauh, membentuk ekor yang panjang dan sempit," tulis Justin Wilkinson dari NASA-JSC
Landasan besar yang dimulai di atas Pulau Bangka membentang sekitar 200 kilometer melintasi Sumatra ke Samudra Hindia.
Awan landasan lainnya terbentuk di mana udara dipaksa naik di atas Gunung Barisan yang tinggi di pantai barat daya Sumatra (paling kiri).
Awan kumulus kecil juga terbentuk di atas garis kecil Kepulauan Mentawai (kiri atas).
Zona bebas awan, muncul di atas Laut Jawa dan Samudra Hindia. Kedua zona terletak melawan arah angin daratan (Kalimantan dan Sumatra), dengan udara tampaknya turun ke permukaan laut pada hari itu. Udara yang turun biasanya menekan pembentukan awan. [rin]