WahanaNews.co | “Saya mau berhenti kerja dan istirahat di kampung halaman, Bu.”
Begitulah ucap Mbak Sur kepada kepada Devi Simatupang, istri dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Permintaan Mbak Sur yang tiba-tiba itu membuat Luhut sekeluarga kaget.
Bagaimana tidak, Mbak Sur adalah Asisten Rumah Tangga (ART) yang sudah bekerja di rumah Luhut sejak 37 tahun silam.
Kala itu Luhut masih aktif sebagai perwira TNI berpangkat mayor.
Baca Juga:
Prabowo Resmi Tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional
"Saya terharu. Bagaimana tidak? Sejak saya berpangkat mayor, Mbak Sur lah yang praktis membantu banyak pekerjaan istri di rumah, dari mulai menemani anak-anak bermain, sampai memasak makanan favorit kami sekeluarga," cerita Luhut yang dibagikannya lewat postingan di akun instagramnya.
Luhut kemudian menceritakan bagaimana kesetiaan Mbak Sur yang selama 37 tahun bekerja di rumahnya.
"Jika banyak orang mungkin punya hubungan yang tidak awet antara Asisten Rumah Tangga dengan pemberi kerja, tidak begitu yang terjadi dalam keluarga kami," kata Luhut.
"Mbak Sur sudah 37 tahun setia bekerja di rumah, dan rasanya pantas menerima segala rasa hormat dan apresiasi yang lebih dari sekedar materi," imbuhnya.
Luhut juga menceritakan bagaimana semua anak-anaknya, mulai dari anak tertuanya sampai yang bungsu, semuanya pernah diasuh oleh Mbak Sur.
Halaman selanjutnya
"Sampai-sampai anak tertua kami, Uli, mencium tangan Mbak Sur yang dulu juga ikut mengasuhnya dengan penuh kasih sayang," tulis Luhut.
Uli atau Paulina Panjaitan adalah anak sulung Luhut, yang kini menjadi istri dari Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.
Karena peran penting Mbak Sur di keluarganya itulah, Luhut kemudian berjanji akan memberangkatkan Mbak Sur pergi beribadah haji ke Tanah Suci.
Namun, Mbak Sur masih menolak 'hadiah' dari Luhut itu karena mengaku masih belum siap.
"Saya katakan kepada Mbak, Sur jika dirinya sudah siap untuk beribadah haji, Mbak Sur boleh hubungi saya," kata Luhut.
Karena kesetiaan Mbak Sur terhadap keluarganya itu, Luhut sekeluarga kemudian juga membuatkan pesta perpisahan untuk ART-nya itu.
"Atas kerja keras dan kesetiaan Mbak Sur terhadap keluarga kami, hari ini kami membuat “farewell party” di rumah. Saya mengajak anak, menantu juga cucu untuk datang ke rumah memberikan pelukan dan salam terakhir kepada Mbak Sur yang bukan hanya seorang ART di rumah kami, tetapi juga bagian dari keluarga ini," kata Luhut.
"Sekaligus saya ingin anak-anak dan cucu saya belajar bagaimana kita harus mengapresiasi dan berterima kasih kepada setiap orang yang membantu dan setia kepada kita, terlepas dari jabatan dan kedudukan sosial mereka," imbuhnya.
Luhut mengaku sangat sedih ditinggal oleh Mbak Sur.
Ia pun berjanji akan selalu mengingat semua jasa-jasa sang ART.
“Selamat jalan Mbak Sur, saya tidak akan pernah lupa bahwa saya punya utang budi kepada Mbak. Karena kesetiaan yang begitu besar dengan bekerja menggantikan saya di rumah tangga dalam membantu pekerjaan domestik yang juga merupakan tanggung jawab saya, namun saya harus tinggalkan karena tugas dan pekerjaan.”
"Semoga silaturahmi dan rasa kekeluargaan ini akan terus berlanjut sampai kapanpun. We will miss you," tulis Luhut mengakhiri postingannya. [qnt]