WahanaNews.co, Houston - Elizabeth Francis adalah seorang wanita berusia 114 tahun asal Texas. Ia adalah pemegang gelar orang tertua kedua di Amerika Serikat (AS) berdasarkan penobatan Gerontology Research Group.
Bagi Elizabeth Francis, memiliki usia yang panjang diyakininya sebagai sebuah anugerah yang diberikan Tuhan.
Baca Juga:
Tomok Wisata di Kabupaten Samosir Sudah Mendunia
Gerontology Research Group adalah organisasi nirlaba yang menjalankan verifikasi, serta melacak keberadaan manusia-manusia tertua di dunia.
Francis pun tercatat sebagai manusia tertua ketujuh di dunia, dan termasuk dalam daftar supercentenarian - orang yang berusia 110 tahun atau lebih.
Orang tertua yang hidup di AS saat ini adalah Edith Ceccarelli, seorang wanita asal California yang berusia 115 tahun pada bulan Februari lalu.
Baca Juga:
PwC: Indonesia Ada di Deretan Negara Ekonomi Terbesar Dunia Tahun 2050
Tak hanya Francis, umur panjang yang dia dapatkan, ternyata juga didapatkan oleh beberapa anggota keluarganya.
"Salah satu saudara perempuannya hidup hingga usia 106 tahun, saudara perempuan lainnya mencapai usia 95 tahun, dan ayah mereka meninggal pada usia 99 tahun," kata Ethel Harrison, cucu perempuan Francis melansir Today.com, Kamis (16/9/2023).
Saat ini, wanita yang lahir pada 25 Juli 1909 itu tinggal bersama putrinya yang berusia 94 tahun, Dorothy Williams.
"Sungguh luar biasa. Kami sangat bersyukur dia masih ada di sini, dan ibu saya, yang merupakan anak perempuannya, juga masih hidup," ungkap Harrison.
Meskipun memiliki beberapa masalah pada ingatannya, namun Francis tetap waspada dan masih mengenali keluarganya. "Resep" umur panjang umur Lebih lanjut, keluarga Francis membagikan beberapa hal yang dirasa menjadi "resep" umur panjang yang dialami Francis.
Menjaga hubungan sosial yang hangat
Menurut Harrison, neneknya sangat mencintai orang-orang, dan senang menjadi pengasuh bagi orang lain. Ia juga selalu merawat seseorang atau memasak makanan favorit untuk orang yang dicintainya.
"Francis mencintai keluarganya. Kami selalu melakukan berbagai hal bersama sebagai sebuah keluarga," kata Harrison. "Kami saling mencintai dan hadir untuk satu sama lain," kata dia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), koneksi sosial dan hubungan yang saling mendukung terbukti dapat menghasilkan kesehatan yang lebih baik dan umur yang lebih panjang.
Memasak makanan yang segar di rumah
Francis juga memiliki kebun kecil di halaman belakang rumahnya, tempat ia menanam sayurannya sendiri, termasuk sawi, wortel, dan sebagainya. Ia biasanya membawa hasil panennya ke rumah dan memasaknya.
"Dia selalu memasak di rumah. Saya rasa dia senang memasak. Saya bahkan tidak pernah ingat dia pergi ke restoran cepat saji," kata Harrison.
Merawat tubuhnya dengan baik
Francis tidak pernah merokok atau minum alkohol, dan ia rutin berjalan kaki hingga awal tahun 90-an.
"Dia tidak pernah menderita kanker atau penyakit jantung. Semakin tua usianya, malah semakin sehat," ujar Harrison.
Menurut New England Centenarian Study, banyak orang yang berusia 100-an tahun yang disebut sebagai manusia super karena mampu mencegah penyakit-penyakit besar hingga akhir hayatnya.
"Kehidupannya pada dasarnya cukup sederhana. Dia tidak pergi ke pesta dan hal-hal seperti itu. Dia lebih banyak berada di rumah atau pergi ke gereja," terang sang cucu.
Memiliki iman, harapan, dan tujuan hidup
"Francis telah menjadi anggota Gereja Baptis Misionaris Good Hope di Houston sejak tahun 1939 dan terlihat memiliki iman yang kuat kepada Tuhan," kata Harrison.
Harrison pun menggambarkan neneknya sebagai seorang yang optimistis, dan selalu berpikir positif. Berdasarkan hasil penelitian, memiliki tingkat optimisme yang tinggi juga dikaitkan dengan umur yang lebih panjang setelah usia 90 tahun. Francis pernah bekerja di kedai kopi di sebuah stasiun TV lokal selama sekitar 20 tahun.
"Dia adalah seorang pekerja keras. Itulah yang paling saya ingat tentang. Bahkan ketika dia sudah pensiun, Francis masih tetap bekerja," kenang Harrison.
"Meskipun dia tidak menghasilkan banyak uang, tapi dia suka menabung," ujar dia.
Menurut penelitian, wanita yang bekerja berisiko lebih lambat kehilangan memori seiring bertambahnya usia. Harrison mengaku kagum dengan kebiasaan sehat dan gen neneknya yang baik.
"Mungkin masih ada harapan bagi saya untuk hidup selama itu," imbuh dia.
[Redaktur: Alpredo Gultom]