WAHANANEWS.CO, New Delhi – Di tengah kecaman global dan sorotan dunia yang memicu diskusi luas mengenai kemampuan operasionalnya, Rusia telah memperkenalkan rudal balistik nuklir hipersonik jarak menengah multihulu ledak bernama Oreshnik.
Mengutip India.com, Kamis (26/12), beberapa hari lalu, Theodore Postol, seorang profesor emeritus dari MIT dalam bidang sains dan teknologi serta kebijakan keamanan nasional, menyatakan bahwa tidak ada teknologi saat ini yang mampu melacak, mencegat, atau menghancurkan rudal Oreshnik.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Pernyataan serupa disampaikan oleh Igor Korotchenko, pemimpin redaksi Majalah Pertahanan Nasional dan analis militer.
Ia menegaskan bahwa bahkan satelit mata-mata musuh tidak mampu melacak rudal ini. Jika pun berhasil dilacak, saat informasi diterima, hulu ledaknya sudah menciptakan kehancuran.
Salah satu keunggulan Oreshnik adalah fase pendorongnya yang singkat, yaitu fase sejak peluncuran hingga rudal mencapai momentum penuh.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Pada fase ini, rudal biasanya paling rentan terhadap intersepsi. Namun, durasi fase pendorong yang singkat pada Oreshnik mengurangi peluang musuh untuk mencegatnya.
Igor menambahkan bahwa jika Rusia menetapkan target untuk Kyiv, tidak ada sistem pertahanan udara di dunia yang mampu menghentikan rudal ini.
Rudal Oreshnik diluncurkan menggunakan sistem peluncuran darat yang bergerak, sehingga sulit dilacak oleh satelit mata-mata. Satelit musuh hanya dapat memantau lokasi tertentu, sementara peluncuran dapat dilakukan dari lokasi berbeda.