WahanaNews.co | Galang Rambu
Anarki menjadi perbincangan di jagat media
sosial Twitter, hari ini, Kamis (18/2/2021).
Nama itu menjadi perbincangan setelah Kinasih
Menyusuri Bumi, nama anak Fiersa Besari, sempat jadi trending topic, Rabu (17/2/2021) kemarin.
Baca Juga:
Iwan Fals Menduga Anak Lelaki Megawati Satu Ini Akan Jadi Capres
Mendiang Galang merupakan anak sulung
dari pasangan suami-istri Iwan Fals dan Rosana, yang menikah pada 1980.
Ia lahir kurang lebih dua tahun
setelah Iwan menikah, tepatnya pada 1 Januari 1982, di
Jakarta.
Bukan hanya tertulis dalam akta
kelahiran, nama Galang juga menjadi tajuk lagu Galang Rambu Anarki.
Baca Juga:
Iwan Fals Rayakan Hari Jadi ke 61 Bersama Fans
Lagu itu terdapat dalam album berjudul
Opini yang dirilis pada 1982,
bersamaan dengan kelahiran Galang.
Bila didengarkan sekilas, lagu ini
terasa sangat personal bagi Iwan.
Hal itu terlihat jelas dari lirik bait pertama yang berisikan informasi siapakah seorang Galang dan
kapan ia lahir.
Galang Rambu Anarki, anakku / Lahir awal Januari, menjelang Pemilu / Galang Rambu Anarki, dengarlah / Terompet tahun baru menyambutmu"
Namun, secara keseluruhan, lagu ini
menggambarkan situasi sosial secara umum, karena
menangkap peristiwa kala lagu dibuat.
Pada tahun itu, harga BBM
naik, sehingga harga kebutuhan pokok ikut naik.
Galang Rambu Anarki, ingatlah / Tangisan pertamamu, ditandai BBM membumbung tinggi"
Sorotan isu sosial dalam lagu ini
menjadi ciri khas dari musisi bernama lengkap Virgiawan Listanto tersebut.
Sudah sejak dulu Iwan Fals dikenal vokal
menyuarakan kritik dan membahas isu sosial dalam karyanya.
Dengan lirik yang lugas dan mudah
dipahami, Iwan menjelaskan bahwa kelahiran Galang ditandai dengan kenaikan
harga BBM di Indonesia.
Disambung dengan permintaan maaf bila
tak bisa membeli susu untuk anaknya.
Maafkan kedua orangtuamu, kalau / tak mampu beli susu / BBM naik tinggi, susu tak terbeli / orang pintar
tarik subsidi / mungkin bayi
kurang gizi"
Meski bertajuk Galang Rambu Anarki dan menangkap isu sosial yang sedang terjadi,
lagu ini bisa mewakilkan perasaan orang lain yang tidak mampu membelikan susu
untuk anaknya.
Namun, orangtua pasti berusaha dan
berharap yang terbaik untuk anaknya.
Seperti Iwan, yang mendoakan Galang
agar cepat besar, tidak ragu, dan bisa melawan dunia.
Doa Iwan ada dalam nadi Galang Rambu
Anarki.
Galang Rambu Anarki, anakku / Cepatlah besar matahariku / Menangis yang
keras, janganlah ragu / Tinjulah
congkaknya dunia, buah hatiku / Doa kami di nadimu" [qnt]