WAHANANEWS.CO, Simalungun - Kisah anggota TNI bernama Darmawanto dari Kodim 0207/Simalungun, Sumatera Utara, menjadi sorotan publik dan menuai banyak pujian dari netizen.
Video dirinya bersama putrinya yang berkebutuhan khusus viral di media sosial, memperlihatkan sisi humanis seorang prajurit.
Baca Juga:
Banjir Bandang Rendam Dua Wilayah di Tapanuli Utara, Polisi Laporkan Tidak Ada Korban Jiwa
Darmawanto memiliki seorang putri bernama Zwa, yang kini berusia 16 tahun. Sejak lahir, Zwa didiagnosis menderita celebral palsy dan kelainan jantung bawaan.
Setiap hari, Darmawanto menunjukkan kasih sayangnya dengan selalu berpamitan kepada putrinya sebelum berangkat kerja dan menggendongnya meski tubuh Zwa semakin berat.
Dari menemani berobat hingga mengajak jalan-jalan, Darmawanto selalu ada untuk anaknya.
Baca Juga:
Dua Hari Ditahan, Budianto Tewas di Rumah Tahanan Polrestabes Medan
Istrinya, Erlina Sinaga, sering membagikan momen-momen hangat keluarganya di akun TikTok @erlinasinaga943.
Dalam unggahannya, ia menceritakan perjalanan cinta mereka yang bermula dari komunikasi lewat telepon selama tiga tahun, hingga akhirnya menikah setelah bertemu hanya tiga minggu. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang anak tunggal, Zwa.
Ia sering membagikan momen harian sang suami lewat akun TikTok-nya, @erlinasinaga943.
Dalam salah satu unggahan, ia menulis, "Sesibuk apa pun, pasti selalu menyempatkan diri main sama anak surganya. Pak Babinsaku sehat selalu ya. Terima kasih atas rasa kasih sayang dan cintamu untuk kami."
Menurut Erlina, Zwa sejak lahir didiagnosis menderita celebral palsy dan kelainan jantung bawaan.
"Kebetulan dia anak satu-satunya yang dititipkan Allah di keluarga kecil kami," ungkap Erlina.
Sejak memiliki Zwa, ia belum pernah mengandung lagi, namun tetap berharap bisa memberikan adik untuk putri mereka.
"Karena Allah tahu apa yang terbaik buat kita. Bismillah saja, semoga ada rezeki, Allah titipkan lagi adik buat Kak Zwa di rahimku untuk melengkapi keluarga kecil ini," tulisnya.
Erlina juga menceritakan perjalanan cintanya dengan Darmawanto yang dimulai dari komunikasi melalui telepon selama tiga tahun sebelum akhirnya bertemu langsung.
"Jumpa tiga minggu langsung menikah," ujarnya. Setelah menikah 17 tahun lalu, mereka dikaruniai Zwa sebagai buah hati tunggal mereka.
Selain fokus pada keluarganya, Erlina mendirikan Yayasan Rumah Ramah Anak Berkebutuhan Khusus untuk membantu anak-anak seperti Zwa.
Atas dedikasi dan kepeduliannya, Erlina mendapat penghargaan dari Kodim 0207/Simalungun sebagai Persit Inspiratif.
"Terima kasih Ya Allah, atas anugerah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Sembilan tahun perjalanan panjang yang tak mudah, bukan hanya stigma negatif, tetapi juga harus berkorban waktu, tenaga, dan pikiran," tulisnya.
Ia menambahkan, "Bukan apresiasi ini yang jadi muaranya, melainkan semakin banyak cinta untuk anak-anak disabilitas di luar sana yang membutuhkan kehadiran dan kasih sayang kita."
Darmawanto juga memiliki rutinitas harian bersama Zwa. Setiap pagi sebelum berangkat kerja, ia selalu berpamitan kepada sang putri yang hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Ia mencium dan memeluk Zwa berkali-kali sebelum pergi. Meski Zwa kini sudah remaja dan tubuhnya semakin berat, Darmawanto tetap menggendongnya ke mana pun, baik untuk berobat maupun sekadar jalan-jalan.
"Sesibuk apapun pasti selalu nyempatkan diri main sama anak surganya," tulis Erlina.
Meskipun hidup mereka penuh tantangan, keluarga kecil ini terus memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Erlina bahkan berharap suatu saat bisa memiliki anak lagi untuk memberikan adik bagi Zwa, meskipun ia sepenuhnya menyerahkan harapannya kepada kehendak Tuhan.
Kisah cinta, pengorbanan, dan dedikasi keluarga ini menyentuh hati banyak orang, terutama melalui keteladanan Darmawanto sebagai seorang ayah yang penuh kasih.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]