Cerita ini bermula pada saat Jusuf dan anak buahnya dipercaya untuk menyelesaikan konflik di Palopo, Sulawesi Selatan.
Saat itu, mereka harus menghadapi Sukri yang dikenal sebagai orang yang berkuasa di daerah itu selama 16 tahun.
Baca Juga:
Seorang Siswi di Palopo Diperkosa 8 Temannya dan Pelaku Dibebaskan
Tidak ada polisi yang mau menerima tantangan Sukri untuk baku tembak dari jarak dekat. Terkenal dengan keberaniannya, Jusuf pun menerima tantangan tersebut. Saat itu Jusuf berpangkat Komisaris Besar (Kombes).
Setelah menerima tawaran tersebut, Jusuf langsung pergi ke Jalan Raya Mangkutana untuk bertarung melawan Sukri yang sudah menunggu. Sukri menggunakan senjata rakitan Pa’Poro, yang memiliki jarak tembak maksimum 45 meter.
Sebelum pertarungan dimulai, Sukri dan Jusuf membuat perjanjian. Isi perjanjian itu, jika Sukri kalah, maka Jusuf berhak untuk menembak ke arah Sukri.
Baca Juga:
Kisah Ayah Nekat Mencuri Demi Anak yang Mengidap Jantung Bocor Sejak Lahir
Pertarungan ini dimulai dengan Sukri yang menembakkan peluru ke arah Jusuf, namun peluru tersebut hanya berguguran di depan Jusuf.
Semakin banyak peluru yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula peluru yang berjatuhan di hadapan Jusuf.
Hal tersebut membuat Sukri heran dan ketakutan. Lalu Jusuf membalas tembakan Sukri dengan mengarahkan senjata ke lengan Sukri.