WahanaNews.co, Beijing - Membagikan foto makanan telah menjadi hal umum di era sekarang ini. Foto makanan sering dianggap sebagai berita bahagia yang patut dibagikan dengan semua orang.
Namun, sekarang perlu berhati-hati saat membagikan foto makanan. Jangan sampai mengalami nasib serupa dengan seorang wanita asal China.
Baca Juga:
Keluarkan Surat Edaran, PPPK Mitigasi Potensi Penyalahgunaan Kode QR
Seorang wanita dengan nama belakang Wang tiba-tiba menerima tagihan senilai 430 ribu yuan atau sekitar Rp900 juta dari sebuah restoran. Tagihan tersebut muncul setelah ia membagikan foto makanan dari kedai hotpot yang dikunjunginya.
Pada pandangan pertama, tidak ada yang salah dengan tindakan yang dilakukan Wang.
Lalu, apa yang membuatnya mendapatkan tagihan sebesar itu dengan tiba-tiba?
Baca Juga:
Konsumen Indonesia Masih Pentingkan Harga Saat Membeli Ponsel
Ternyata, Wang tidak sengaja menyertakan kode QR yang terpasang di meja untuk memesan dan membayar makanan. Kode QR tersebut termasuk ke dalam foto makanan yang diunggahnya ke media sosial.
Menurut South China Morning Post, foto tersebut diunggah di halaman WeChat. Namun, dengan cepat, foto tersebut berubah menjadi tagihan yang besar.
Ketika staf restoran datang untuk mengonfirmasi pesanan sebesar Rp900 juta, Wang menyadari bahwa orang-orang telah menggunakan kode QR yang tidak sengaja diunggahnya.
Wang pun segera menghapus unggahannya. Namun, orang-orang terus membuat pesanan baru. Ia berasumsi seseorang telah mengunduh fotonya dan terus membuat pesanan menggunakan kode tersebut.
Menurut tangkapan layar pesanan yang diunggah Wang, orang-orang memesan ribuan porsi makanan dari restoran tersebut.
Beruntungnya, restoran tidak memaksa Wang untuk membayar tagihan tersebut.
Restoran memutuskan untuk mengabaikan semua pesanan baru yang dilakukan melalui kode QR tersebut.
Pihak restoran menyatakan bahwa mereka tidak dapat melacak orang-orang yang melakukan pemesanan makanan tersebut atau menghentikan orang-orang untuk melakukannya.
Wang sendiri menyatakan bahwa pengalamannya ini menjadi sebuah pembelajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan informasi, sehingga ia bisa lebih berhati-hati ketika mengunggah foto makanan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]