WahanaNews.co | Awal tahun ini, Arab Saudi sempat diselimuti salju. Fenomena ini tentu menarik perhatian, sebab negara yang memiliki hamparan gurun dan suhu panas ini bukan wilayah yang lazim untuk terjadinya hujan salju.
Hujan salju pertama kali terjadi di Jabal al-Lawz atau Gunung Almond yang terletak di wilayah Tabuk pada 18 Februari 2021. Media sosial (medsos) langsung ramai dengan postingan seekor unta yang tertutup salju.
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Hussein Al-Qahtani, juru bicara resmi Otoritas Umum Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi mengatakan cuaca di Tabuk dipengaruhi oleh gelombang kutub. Wilayah ini bahkan biasa disertai hujan salju yang lebat pada musim dingin.
"Kami telah memperhatikan dalam beberapa tahun terakhir bahwa penurunan suhu telah melebihi 8 derajat Celcius di bawah nol di beberapa wilayah," kata Hussein Al-Qahtani kepada Asharq Al-Awsat.
Dia menjelaskan hujan salju yang terjadi saat itu hanya diklasifikasikan sebagai hujan salju ringan, bukan badai salju, melainkan sebagai hujan salju ringan.
Baca Juga:
Brrr... Gelombang Dingin di Beijing Pecahkan Rekor!
"Sejauh ini kami belum mencatat penurunan suhu yang tajam dan tidak menghadapi gelombang kutub yang parah seperti tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.
Wilayah Tabuk, yang berada di sebelah barat laut negara tersebut dan berbatasan dengan Yordania, memiliki letak geografis berada di ketinggian 750 meter dan berjarak sekitar 193 kilometer dari Laut Merah.
Suhu tertinggi harian rata-rata di wilayah Tabuk berada pada angka 22 derajat celcius. Waktu paling dingin di wilayah ini biasanya terjadi pada Januari, dengan rata-rata suhu terendah 5 derajat celcius dan suhu tertinggi mencapai 18 derajat celcius.